Kalimat pelipur yang terutarakan jatuh di sudut bibir itu
Bola mata yang biasa menari itu terpaku
Rambut yang terhempas di wajah mu kau biarkan jatuh di bahu
Tanpa sadar dengan semua itu ku tertegun terpukau
Ada yang menarik dari dirimu
Ada juga tanya dalam benak ku
Apakah batin mu tersimpan tanya
Ataukah hatimu terdapat ruang jenaka
Bila sinar mu meredup dalam gelap malam
Hentikan rajut mu untuk mulai terpejam
Andai rasa mu begitu masam
Mungkin butuh waktu menunggu ranum
Ketika sudut bibir begerak menurun, wajah merunduk, nanar matamu menghilang
Bahagia itu terampas dengan rangkuman topik yang telah rampung
Maafkanlah semua yang telah terjadi
Serahkan semua pada ilahi
Jika kau tak mampu bejanji
Setidaknya lakukan dengan cinta sejati
Pasrahkan dirimu dari hati ke hati
Usai sudah waktu dalam bait bait kerinduan
Dengan rintik hujan yang tersisa di tepi jalan
Sejuta cerita air yang menenggelam kan bebatuan
Dan sepasang gumpalan air mata telah tercair kan
Beri lagi ruang dan waktu untuk dialog di atas rakit dari papan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H