Mohon tunggu...
Junanto Herdiawan
Junanto Herdiawan Mohon Tunggu... Jurnalis - Kelompok Kompasianer Mula-Mula

Pemerhati Ekonomi, Penikmat Kuliner, Penulis Buku, dan Pembelajar Ilmu Filsafat. Saat ini bekerja sebagai Direktur Departemen Komunikasi BI dan menjabat sebagai Ketua Ikatan Pegawai BI (IPEBI). Tulisan di blog ini adalah pandangan personal dan tidak mencerminkan atau mewakili lembaga tempatnya bekerja. Penulis juga tidak pernah memberi janji atau menerima apapun terkait jabatan. Harap hati-hati apabila ada yang mengatasnamakan penulis untuk kepentingan pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penentuan 1 Syawal di Jepang

29 Agustus 2011   21:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:22 1750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_128485" align="aligncenter" width="640" caption="Dubes RI utk Jepang, M.Lutfi, bersama masy Indonesia memutuskan 1 Syawal di Jepang / photo Junanto"][/caption] Bagi masyarakat Indonesia yang tinggal di Jepang, penentuan 1 Syawal atau hari Raya Idul Fitri bisa jadi hal yang menarik. Hal ini karena penentuan 1 Syawal tersebut tidak mengikuti keputusan pemerintah RI ataupun ormas Islam di Indonesia. Alasannya adalah karena letak geografis antara Jepang dan Indonesia yang terpaut jauh. Namun di sisi lain, banyak juga masyarakat Indonesia di Jepang yang bingung, ke mana harus mengacu dan meminta fatwa tentang urusan agama. Kalau patokannya adalah pemerintah, maka di Jepang pemerintahnya menganut paham sekuler. Artinya, mereka tidak mengatur urusan agama warganya. Tidak ada kementerian urusan agama di Jepang. Bagi pemerintah Jepang, agama adalah urusan personal. Bukan hanya untuk Islam, tapi juga Kristen, Yahudi, Shinto, atau Buddha, kehidupan beragama mereka tidak diatur oleh negara. Di Jepang, tidak ada hari libur keagamaan. Kalau mau merayakan hari libur agama, kita harus mengambil cuti sendiri. Dengan demikian, penentuan 1 Syawal tidak datang dari pemerintah Jepang. Lalu ke mana masyarakat Indonesia atau umat Islam menyandarkan pilihannya? Ada satu otoritas yang dianggap berwenang dalam menentukan hari raya di Jepang. Itu adalah Japan Islamic Center. Lembaga ini dibangun oleh masyarakat muslim di Jepang pada tahun 1966 dan menjadi lembaga yang legal serta dianggap memiliki otoritas bagi penganut Islam di Jepang. [caption id="attachment_128486" align="alignleft" width="300" caption="Umat Islam di Jepang berbuka puasa di Masjid Turki, Tokyo / photo Junanto"][/caption] Bagi yang beragama Islam, keberadaan Japan Islamic Centre ini sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari. Di sini, kita bisa mendapatkan informasi, mulai dari jadwal sholat hingga toko daging halal. Dan semalam, beberapa perwakilan masyarakat Indonesia ikut hadir di Japan Islamic Centre guna mengikuti Sidang Isbat penentuan 1 Syawal 1432 H. Hasil Sidang Isbat di Japan Islamic Centre memutuskan bahwa 1 Syawal 1432 H jatuh pada hari ini, Selasa, 30 Agustus 2011 . Hal ini agak berbeda dengan pengumuman yang telah dibuat oleh KBRI Tokyo pada masyarakat Indonesia sebelumnya, yaitu tanggal 31 Agustus. Untuk menyelesaikan perbedaan tersebut, tadi malam di Balai Indonesia, Tokyo, Dubes RI M. Lutfi beserta jajaran pejabat KBRI, pengurus Keluarga Muslim Indonesia di Jepang (KMII), dan masyarakat Indonesia lainnya, menggelar pembahasan internal masyarakat Indonesia untuk memutuskan kapan tanggal 1 Syawal harus diperingati oleh masyarakat Indonesia di Jepang. Sempat terjadi perbedaan pendapat, namun diskusi memutuskan bahwa sebagai bagian dari elemen umat di Jepang, maka masyarakat Indonesia menuruti keputusan dari Japan Islamic Center, dan juga yang dilakukan oleh umat Islam negara lain yang tinggal di Jepang, bahwa hari Raya Idul Fitri di Jepang jatuh pada tanggal 30 Agustus 2011. Pengumuman segera dikirim ke seantero Jepang baik melalui website KBRI, twitter, maupun hubungan sms dan telpon. Masyarakat Indonesia yang berada di sekitar Tokyo umumnya berkumpul dan melaksanakan sholat Ied di Wisma Indonesia. Sholat Ied akan dilakukan di Balai Indonesia sebanyak dua kloter, yaitu tanggal 08.30 dan 10.00. Bertindak sebagai khatib Ied adalah Ustadz Haidar Bagir. Sementara itu acara Silaturahim Masyarakat Indonesia di Wisma Duta RI Tokyo, tetap dilakukan tanggal 31 Agustus 2011, dimulai pukul 09.30-14.00. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432. Mohon Maaf Lahir Bathin. Salam dari Tokyo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun