[caption id="attachment_319794" align="aligncenter" width="562" caption="Coretan tangan Pramoedya Ananta Toer bisa dilihat di satu sudut acara Text & The City di Perpustakaan BI Surabaya. Acara berlangsung hingga 4 Mei 2014 / photo junanto"][/caption]
Jangan salah baca, ini bukan “Sex & The City”, tapi “Text & The City”, sebuah acara yang digelar secara “keroyokan” oleh berbagai komunitas di Surabaya, dalam rangka memeringati Hari Buku Dunia 2014. Acara ini diselenggarakan dari tanggal 12 April hingga 4 Mei 2014, bertempat di Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya, Taman Mayangkara.
Text & The City, mengangkat kepedulian warga kota Surabaya akan literasi. Semangat Walikota Surabaya, yang ingin menjadikan Surabaya sebagai kota literasi, didukung oleh warganya secara penuh. Hampir setiap sudut taman, kota, dan kampung, dibentuk berbagai taman bacaan hingga perpustakaan. Tak heran kalau Surabaya meraih penghargaan Millenium Development Goal (MDG) Award di bidang pendidikan, khususnya perpustakaan umum.
Acara di Perpustakaan BI Surabaya ini menjadi satu bentuk kepedulian masyarakat kota untuk terus meningkatkan literasi. Kita melihat bahwa keunggulan bangsa yang maju, dimanapun adalah juga keunggulan literasinya. Kalau ingin maju, harus banyak membaca dan tentunya, banyak menulis.
Pesan itu juga yang disampaikan oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, dalam pembukaan acara “Text & The City”, kemarin (12/4). Semangat membaca bisa menjadikan sebuah bangsa kreatif.“Kenapa di negeri ini banyak korupsi?, demikian tanya Risma. “Ya karena bangsa ini kurang membaca, akibatnya menjadi kurang kreatif. Akhirnya, korupsi saja yang dilakukan di mana-mana”. Kalimat Risma ini langsung mendapat gelak tawa para pengunjung.
Risma berharap agar kegiatan literasi, seni, dan budaya, dapat terus diselenggarakan di kota Surabaya. Pada gilirannya nanti, Surabaya akan tumbuh menjadi kota masa depan yang teratur, beradab, dan berbudaya. Ia mengatakan bahwa Masyarakat Eropa akan memberi penghargaan pada Surabaya sebagai “City of The Future”, atau contoh sebuah kota di masa depan. Dan untuk itu, literasi adalah kuncinya.
Acara “Text & The City” diawali dengan diskusi mengenai “Surabaya, Sejarah dan Masa Depannya” dengan pembicara pada “old masters” Kota, yaitu Dukut Imam Widodo (penulis buku Hikajat Soerabaia Tempo Doeloe), Profesor Johan Silas (Ahli Tata Kota), Oei Hiem Hwie (Pembina Yayasan Medayu Agung), dan mewakili generasi muda, Dhahana Adi (penulis Surabaya Punya Cerita). Di forum ini, para anggota komunitas dan generasi muda mendengarkan kisah Surabaya tempo doeloe dan mengambil pelajaran, bahwa sejarah itu penting. Sejarah membuktikan bahwa kebesaran bangsa adalah kristalisasi keringat dari kerja keras. Bukan gratis turun dari langit. Itu pula pesan dari Presiden RI pertama, Bung Karno.
Masyarakat kota Surabaya juga dapat melihat berbagai koleksi buku kuno milik perpustakaan Medayu Agung, yang akan digelar di perpustakaan BI hingga tanggal 4 Mei 2014. Koleksi buku kuno ini sangat menarik. Kita bisa melihat buku karya Adolf Hitler, Mein Kampf, yang asli dan bertandatangan Hitler. Buku ini dicetak sangat terbatas pada tahun 1940-an. Dan, yang tak kalah serunya, kita bisa melihat coretan tangan asli dari Pramoedya Ananta Toer, saat menulis draft buku “Bumi Manusia” yang merupakan awal dari Tetralogi Pulau Buru. Wah, luar biasa loh.
Selain pameran, berbagai kegiatan akan dilakukan di Perpustakaan BI Surabaya. Akan ada acara “Ode Untuk Kota”, yang merupakan projek dan pameran kartu pos, lalu ada workshop menulis feature tentang Surabaya dan kehidupan kota, pergelaran musik akustik, Jakarta 32C showcase (putar video, exhibition, dan workshop), Malam Sastra oleh Teater Lingkar Stikosa AWS, Lomba Menulis Resensi Film, Piknik Nasional Fiksimini, Bedah Buku, dan banyak lagi.
Hal menarik lagi, selama peringatan Hari Buku Dunia, House of Sampoerna akan menambah trayek bis wisatanya, yang terkenal dengan nama “Surabaya Heritage Track (SHT)”, menuju Perpustakaan BI Surabaya. Jadi, kalau kita tidak mengetahui di mana lokasi Perpustakaan BI, silakan saja bergabung dalam tracker di SHT, yang akan mengelilingi berbagai cagar budaya di Kota Surabaya.
Acara keroyokon ini didukung oleh berbagai komunitas di kota Surabaya, seperti dari Ayorek.org, Yayasan Pembina Perpustakaan Indonesia (YPPI), House of Sampoerna, Teater Lingkar, Jakarta 32C, Fiksimini, IWEC, LOS, Heerlijk Gelato, M Radio FM 98.8,Bank Indonesia Surabaya, dan banyak lagi.
Jadi, kalau kamu warga Surabaya, atau akan mampir ke Kota Surabaya, jangan lupa ya untuk mampir ke berbagai acara ini, bertempat di Perpustakaan BI Surabaya. Silakan lihat skedulnya di website http://ayorek.org.
Salam literasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H