Mohon tunggu...
Junanto Herdiawan
Junanto Herdiawan Mohon Tunggu... Jurnalis - Kelompok Kompasianer Mula-Mula

Pemerhati Ekonomi, Penikmat Kuliner, Penulis Buku, dan Pembelajar Ilmu Filsafat. Saat ini bekerja di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung. Tulisan di blog ini adalah pandangan personal dan tidak mencerminkan atau mewakili lembaga tempatnya bekerja. Penulis juga tidak pernah memberi janji atau menerima apapun terkait jabatan. Harap hati-hati apabila ada yang mengatasnamakan penulis untuk kepentingan pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Uniknya Thanksgiving di Banyuwangi

23 November 2014   14:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:04 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_355594" align="aligncenter" width="560" caption="Dubes AS Robert O. Blake (kedua dari kiri) beserta istri, dan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, pada perayaan Thanksgiving di Pendopo Kota Banyuwangi (21/11) / junanto"][/caption]

Akhir pekan ini, saya diundang oleh Konsul Jendral Amerika Serikat (AS) di Surabaya, Pak Joaquin Monserrate, untuk menghadiri perayaan Tradisi Thanksgiving (Hari Bersyukur) di Kota Banyuwangi. Untuk pertama kalinya Kedutaan Besar AS di Indonesia dan Konjen AS di Surabaya menyelenggarakan tradisi Thanksgiving di Kota Banyuwangi. Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, menyediakan pendoponya khusus bagi acara Thanksgiving tersebut. Sementara di luar pendopo, ia mengadakan pesta rakyat. Ada pergelaran seni, musik, bazaar aneka produk, dan tentunya kuliner gratis bagi rakyat Banyuwangi. Malam itu, Kota Banyuwangi berpesta.

Tradisi Thanksgiving, yang setiap tahun jatuh pada pekan keempat bulan November, dilakukan oleh bangsa Amerika sebagai rasa bersyukur pada Tuhan, dan berkumpul bersama keluarga. Acara dihadiri langsung oleh Duta Besar AS untuk Indonesia, Robert O. Blake. Selain itu, hadir juga Menteri Pariwisata Arief Yahya, Yenny Wahid, beberapa tokoh dan artis, serta perwakilan masyarakat AS di Indonesia.

Dubes Blake mengatakan bahwa dipilihnya Banyuwangi adalah karena “keajaiban” kota kecil itu. Ia mendengar banyak kisah tentang kepemimpinan yang hebat di daerah-daerah Indonesia. Tapi baru kali ini ia melihat dengan mata kepala sendiri, betapa kisah itu benar-benar nyata di lapangan. Sebelum acara makan malam Thanksgiving, Bupati Azwar Anas memang mengajak Dubes AS untuk melihat kotanya, bertemu rakyatnya, agar bisa melihat bagaimana pembangunan dilakukan di kota Banyuwangi.

Dalam rangkaian Thanskgiving, Kedubes AS juga mengadakan acara lain, seperti mengundang sekitar 25 Bupati yang dinilai progresif dari kawasan timur Indonesia, dan mempertemukan mereka dengan Rajawali Foundation. Para bupati tersebut akan diberikan kesempatan untuk maju dan belajar di beberapa universitas terkemuka di AS. Selain itu Dubes AS juga melakukan berbagai kegiatan sosial, seperti membersihkan sampah di pantai, menanam koral, hingga melakukan dialog dengan anak sekolah di Taman Sritanjung Banyuwangi.

Acara Thanksgiving di Pendopo Kota Banyuwangi menggambarkan sebuah akulturasi tradisi yang unik antara AS dan Indonesia. Di AS, Thanksgiving mirip dengan lebaran di Indonesia. Pada hari itu, masyarakat AS bersyukur akan nikmat yang diberikan Tuhan, mereka berkumpul bersama keluarga. Setiap Thanksgiving juga, masyarakat Amerika melakukan tradisi mudik. Orang AS yang bekerja di kota atau luar negeri umumnya pulang kampung di Hari Thanksgiving untuk berkumpul bersama keluarga.

Selain itu yang menarik, kalau saat lebaran di Indonesia ada Opor Ayam, maka saat Thanksgiving di Amerika, ada Kalkun Panggang. Di Amerika, setiap Thanksgiving, banyak kalkun yang dipotong untuk sajian. Namun Presiden Obama memiliki satu tradisi untuk “mengampuni” satu kalkun agar tidak dipotong tahun itu. Nah, malam tadi, Dubes Blake dan Bupati Banyuwangi, juga melakukan tradisi “mengampuni” satu kalkun. Seekor kalkun dibawa ke depan, dan secara resmi diampuni oleh Dubes, tidak ikut dipotong sebagai makan malam. Hadirin ikut tertawa dan bertepuk tangan menyaksikan tradisi tersebut.

[caption id="attachment_355595" align="aligncenter" width="560" caption="Dubes AS dan Konjen AS, menggunakan apron, menjadi host dan mengiris potongan kalkun untuk Bupati Banyuwangi / junanto"]

14167011521668492536
14167011521668492536
[/caption]

Menteri Pariwisata Arief Yahya, yang juga ikut hadir, menyatakan kekagumannya pada Bupati Azwar Anas. Kota Banyuwangi, yang sekitar 5-6 tahun lalu tidak dilirik orang, kini menjadi trending topic di mana-mana. Aneka festival digelar, penerbangan dibuka, infrastruktur diperbaiki, dan sanitasi dibangun. Itu yang seharusnya dilakukan oleh Pemerintah Kota. Ia menyebutkan bahwa dengan upaya yang dilakukan Bupati Anas, kunjungan wisatawan domestik ke Banyuwangi dalam tiga tahun terakhir ini, naik 500 persen.

Namun tentunya jumlah kunjungan masih belum signifikan, atau masih harus ditingkatkan lagi. Oleh karena itu, upaya terus membenahi infrastruktur menjadi sangat penting. Membangun kesiapan masyarakat untuk menerima banyaknya wisatawan juga penting.

Usai Thanksgiving, pada hari Sabtu (22/11), Bupati Anas mengundang seluruh tamu untuk menyaksikan Banyuwangi Ethnics Carnival (BEC). Pada prinsipnya ini adalah karnaval fashion. Namun yang membedakan BEC dengan karnaval lainnya adalah karena BEC lebih mengangkat lokalitas Banyuwangi dan menambah dengan unsur tarian.

[caption id="attachment_355596" align="aligncenter" width="640" caption="Dubes AS, Konjen AS, dan Bupati Banyuwangi, selfie bersama masyarakat / foto oleh junanto"]

14167014281385813315
14167014281385813315
[/caption]

Untuk itu, tema BEC tahun ini adalah "Mystical Dance of Seblang". Seblang adalah ritual suku Osing Banyuwangi. Seblang singkatan dari "Sebele Ilang" atau "Sialnya Ilang". Ini adalah ritual mistik untuk menolak bala bagi masyarakat agraris Banyuwangi. Jadi selain fashion, ditampilkan pula ritual Seblang dengan menggunakan penari-penari yang "trance" saat mereka menolak kekuatan jahat. Menteri Pariwisata, Menteri Sosial, Dubes AS, Konjen AS di Surabaya, terlihat menikmati penampilan kreasi seni masyarakat di Carnival tersebut.

Banyuwangi memang luar biasa. Bupati Anas telah mengubah citra Banyuwangi, dari "Kota Santet" menjadi Kota Wisata dan "Digital Society". Penuh festival, jadi tuan rumah Thanksgiving, dan tentu saja sinyal internetnya bagus. Semoga semakin banyak muncul kota-kota seperti Banyuwangi.

[caption id="attachment_355598" align="aligncenter" width="512" caption="Bersama Dubes AS, Robert O Blake"]

14167015161481797599
14167015161481797599
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun