Mohon tunggu...
Junaidi Muhammad
Junaidi Muhammad Mohon Tunggu... -

Bapak dengan 5 anak hebat, single parent, dan survivor gagal ginjal. Tujuan saya menulis untuk memotivasi sesama agar tetap kuat bertahan dalam sakit dan cobaan hidup yang mendera, serta meyakinkan bahwa kalian yang senasib dengan saya tidak sendirian.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Cobaan Hidup adalah Sebuah Keniscayaan

24 November 2017   17:49 Diperbarui: 25 November 2017   16:20 937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak lama sepeninggal istri saya, April tepatnya tanggal 8 tahun 2016 cobaan kembali datang menerpa. Dokter memfonis saya gagal ginjal dan harus menjalani serangkaian proses hemodialisa (HD) alias cuci darah hari itu juga.

Bak langit runtuh. Berkecamuk segala rasa. Perih, sedih, susah, bahkan protes kepada Tuhan. Belum genap satu tahun almarhumah itri tercinta dipanggil , kini saya ditimpakan cobaan sebesar ini. Sempat terucap dalam hati "kok Tuhan tega dan tidak adil ya ?". Subhanallah, astaghfirullah tersadar dan mohon maghfirah ya Rabb.

Jadwal cuci darah dua kali seminggu terasa sangat berat diawal. Apalagi dari kecil saya memiliki traumatis terhadap jarum suntik. Namun apa daya, hanya keringat dingin yang berulang kali protes. Diawal saya menjalani prosedur ini, saya kerapkali keluar masuk rumah sakit untuk opname karena kondisi yang sering drop. Namun tak tarasa seiring dengan perjalanan waktu, sembilan belas bulan berlalu. Hari demi hari minggu demi minggu bahkan hampir dua tahun rutinitas ini berjalan. Alhamdulillah rutinitas yang dulu adalah beban, kini sudah bisa dinikmati. Saya sudah berdamai dengan rasa sakit, jarum suntik, kantong darah, dan aroma rumah sakit. Saya sudah ikhlas. Perilaku dan pelayanan medis, paramedis dengan segala macam karakternya menjadikan proses HD bak symphony yang pantas untuk dinikmati.

Kesembuhan? Wallahualam.  Proses HD, menurut bocoran dari dokter fungsi utamanya ada dua; pertama mencuci darah dari racun dan toxin dan kedua mengeluarkan cairan yang berlebih dalam tubuh karena penderita gagal ginjal sudah tidak bisa buang air seni dengan normal. Ginjal bak filter dalam kendaraan yang berfungsi sebagai penyaring racun dalam tubuh.

Kebetulan di rumah sakit tempat saya cuci darah di sebuah kota kecil di jawa tengah terdapat 25 mesin yang berfungsi dua shift setiap hari pagi dan siang. Jadi komunitas kami kurang lebih 50-an orang penderita setiap hari. Cerita sedih susah dan bahkan horor adalah makanan sehari-hari di antara kami, pasien HD. Hampir setiap minggu diantara kami ada yang "absen" istilah prokem diantara kami untuk para sohib yang dipanggil Illahi alias meninggal dunia.

Opname dan rawat jalan adalah aktifitas lain yang mewarnai keseharian kami. Mulai dari gangguan ringan; alergi gatal, susah tidur, sesak napas, mual, demam dan lain-lain adalah bawaan  gagal ginjal yang sudah lumrah. Awalnya berat namun setelah saya memahami skema yang dilimpahkan Tuhan kepada saya saat ini, saya menjadi tersadar dan mulai mengikuti alurnya dengan baik, legowo dan ikhlas meskipun berat. Komplikasi yang ditimbulkan akibat penyakit ini, tubuh yang mengurus kering, kulit yang menghitam, puluhan obat tiap hari, dan hanya 250 ml air yang diijinkan untuk diminum per-hari, semuanya telah menjadi teman akrab keseharian saya. Alhamdulillah.

Kisah nyata ini saya tulis dengan harapan supaya penderita gagal ginjal, dan pasien HD meyakini bahwa ini sebagai sebuah keniscayaan. Sikap Positif harus terbangun sambil berharap keajaiban itu pasti ada.

Anda tidak sendiri. Bukankah GUSTI ALLAH MBOTEN SARE? (ALLAH TIDAK TIDUR).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun