Awalnya, aku mengira sebuah catatan kaki dalam novel Alkudus ini merujuk pada suatu sumber dimana kisah yang dikemas oleh Asef itu dikutip. Ternyata, catatan kaki itu hanya menjelaskan dalam lingkup rentetan kisah yang dibangun dalam novel itu sendiri.Â
Meskipun demikian, novel ini merupakan sebuah bentuk karya yang jarang kita temukan dalam dunia kesusastraan dan pesan-pesannya pun tak jauh berbeda dengan al-Quran yang menyerukan pada kebaikan bagi umat manusia. Karya semacam ini cukup dibaca dan pesan-pesan moralnya dijadikan landasan dalam hidup.
Aku yakin, kisah-kisah dalam Alkudus berangkat dari kisah lain yang ditemukan oleh Asef, khususnya dari al-Quran dan kisah-kisah tentang orang shaleh, namun rujukannya tidak disebutkan. Perlu diakui juga bahwa kekuatan eksperimentasi, nalar, dan daya cipta Asef dalam mengingat kisah dan tokoh-tokohnya begitu akurat dan kuat. Hal ini menunjukkan bahwa Asef benar-benar melakukan daya kreasi yang menakjubkan ketika mengisahkan tokoh-tokoh dalam novel Alkudus.
Substansi novel ini merupakan sebuah renungan agar manusia tetap selalu melandasi dengan kebaikan atas segala perbuatannya. Ini merupakan percobaan yang dilakukan oleh Asef dengan mengisahkan kisah-kisah para nabi dan orang-orang shaleh.Â
Karya ini bukan pembawa ajaran baru meski pemaparannya menyerupai ajaran baru. Substansi kisah atau cerita dalam Alkudus ini bisa kita temukan padanannya dalam kisah-kisah yang terdapat dalam al-Quran sebagai wahyu dari Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw. dan cerita tentang kehidupan orang-orang shaleh lainnya. Begitu!
--------------------------------------------------
Judul        : Alkudus
Penulis       : Asef Saeful Anwar
Penerbit      : Basabasi
Cetakan      : I, April 2017
Tebal        : 268 hlm.; 14 x 20 cm