Di negeri ini, tepatnya di seluruh dunia, media surat kabar cetak dan khususnya online menjadi corong informasi bagi masyarakat. Apalagi untuk saat ini, media mengalami banyak kemajuan. Sehingga, masyarakat kita bagai kecanduan atau keranjingan pada media. Bahkan, media digunakan untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan agar mudah tercapai, instan, macam makanan siap saji, tanpa menyalakan api di tungku.
Tetapi, hal yang perlu kita ingat bahwa sesuatu yang instan itu tidak begitu memberikan makna yang mendalam. Yang instan biasanya cepat sirna dan substansinya nihil. Keberkahan tidak begitu banyak dalam sesuatu ang sifatnya instan. Biasanya yang instan tidak memiliki arti apa-apa dalam waktu yang singkat. Mudah dilupakan.
Di Indonesia sudah banyak makanan cepat saji, instan. Itu sudah lumrah dan biasa. Bahkan, di Indonesia itu banyak orang yang terkenal secara instan, seperti ejakulasi dini. Memang kadang kita merasa kagum dengan seseorang yang secara tiba-tiba menjadi terkenal. Sementara kita yang melewati banyak proses tidak seperti mereka yang terkenal secara instan macam ejakulasi dini itu. Tetapi, yang terkenal cukup cepat, juga cukup cepat memudarnya sebagai orang yang terkenal. Misalkan, Norman Kamaru beberapa tahun yang lalu, yang baru-baru ini yaitu Afi Nihaya Faradisa atas tulisannya yang cukup "cerdas", dan kita perhatikan sendiri lagi yang terken secara cepat juga cepat memudar.
Secara tersirat, orang yang terkenak dengan cepat namun lenyap juga secara cepat itu akibat peran media yang memviralkannya. Nah, di sini perlu kita sadari bahwa media menjadi sarana yang bisa membuat hidup kita berubah dalam berbagai hal. Dengan kata lain, media bisa menjadi penentu sepak terjang kehidupan manusia masa kini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H