Mohon tunggu...
Junaidi  Fisika
Junaidi Fisika Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Masa Kini Bukan Sebatas Papan Tulis dan Spidol Guys

25 Desember 2018   10:13 Diperbarui: 25 Desember 2018   10:16 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru adalah seseorang yang memberikan ilmu atau pelajaran kepada murid. Guru sering juga diartikan sebagai orang tua kedua setelah orang tua dirumah. Selain mengajar, peran Guru juga sebagai pendidik dan pembimbing. Namun perlu kita kritisi secara mendalam, ternyata dalam proses belajar mengajar ada beberapa Guru yang kurang berminat untuk menggunkan media sebagai penunjang dalam proses pembelajaran. 

Tentunya hal ini disebabkan oleh berbagai macam faktor, contohnya: Tidak tersedianya sarana dan prasarana di sekolah, tidak pernah mau belajar untuk menggunakan media dalam proses mengajar, tidak mengetahui betapa pentingnya media dalam penunjang pembelajaran.  

Dari beberapa faktor diatas tentunya hal ini terfokusnpada Guru-guru yang senior, karena memang pada dasarnya zaman dahulu media belum tersentuh dengan perkembangan IPTEK, sehingga berdampak pada Guru itu sendiri. 

Lain halnya pada zaman sekarang yang sudah serba ada, serba canggih, maka sebagai Guru seharusnya bisa memanfaatkan perkembangan IPTEK dalam menggunakan media pembelejaran pada saat mengajar, agar tidak menjadi Guru yang ketinggalan.

Sebagai mahasisiwa terutama calon Guru, saya pribadi sangat merasakan bagaimana rasanya diajarkan dengan menggunakan media dan tanpa menggunakan media. Apabila Guru mengajar menggunakan media, maka saya lebih merasa berminat dalam memperhatikan dan memahami apa yang disampaikan Guru. Lain halnya jika ada Guru yang tidak menggunakan media, titik fokus saya dalam memperhatikan dan memahami kurang.

Walapun abad sekarang ini IPTEK sangat berkembang pesat. Namun penyebarannya tidak merata secara menyeluruh, faktanya didaerah-daerah pelosok, sistem pembelajaran masih tergolong sanagat sederhana, sehingga apa yang sekarang sudah dinikmati oleh orang-orang pada kebanyakannya, tidak dapat terasa oleh mereka yang berada diepelosok tersebut. Jadi, selain faktor dari Gurunya sendiri, faktor geogrfis juga mempengaruhi permasalahan diatas, karena susahnya jalan masuk kedaerah tersebut.

Sudah seharusnya permasalahan seperti ini menjadi PR bagi Pemerintah terutama KeMendikbud, yang dapat mengatasi hal ini. Jika dilihat dari perannya, Guru sangat vital dlam proses mencerdaskan bangsa Indonesia, maka dari itu sepak terjang Guru pada setiap daerah harus lebih diperhatikan. 

Di atas dijelaskan bahwa Guru sangat penting pernananya dlam pencerdasan anak bangsa, namun jika dilihat dari nasibnya, seorang guru yang non PNS sekarang sangat menyedihkan, dari beribu-ribu yng mendaftar PNS, hanya beberapa aja yang diterima, sedangkan angka lulusan serjana pada setiap tahunnya bertambah, namun pekerjaannya yang masih kurang untuk mencukupi kouta tersebut. Dari permasalahan ini tentunya ada kaitannya dengan kualitas Guru tersebut, sehingga pada saat penerimaan PNS, banyak yang tidak lulus karena belum mencukupi syarat standar.

Jadi, sebagai calon Guru, saya ingin menyampaikan saran bahwa sebagai Guru, hendaknya kita menggunakan media dalam proses pembelajaran, karena dilihat dari dampak dan manafaatnya sangat mempengaruhi minat murid dalam mengikuti, memperhatikan dan memahami suatu pembelejaran. Dengan memanfaatkan perkembangan IPTEK, maka seharusnya kita menyadari betapa pentingnya penggunaan media dalam proses mengajar.

sebagai penutup, saya ingin menuliskan karangan sebuah lagu yang berjudul Wahai Guruku, yang diciptakan oleh Guru saya di bangku MA dulu yang bernama Bapak Syamsudin.

Wahai Guruku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun