Mohon tunggu...
AHMAD JUNAIDI
AHMAD JUNAIDI Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN JAKARTA

seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembagian Tasawuf

9 November 2024   18:02 Diperbarui: 10 November 2024   14:20 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://jabar.nu.or.id/hikmah/ketika-imam-al-ghazali

Tasawuf terbagi menjadi dua yakni tasawuf al-Asilah dan tasawuf al-Dakhilah. 

tasawuf al asilah adalah tasawuf bagian dari ajaran islam yang bertegak dengan tiga penyangga. Tiga penyangga tersebut adalah iman, islam, dan ihsan yang kemudian berkembang menjadi akidah, syariat, dan akhlak lalu dirinci menjadi tauhid, fikih dan tasawuf.dan terbagi menjadi 5 corak yaitu:

  • Tasawuf qur'ani didefinisikan sebagai tasawuf yang berpedoman kepada al quran dengan menjadikan sumber wawasan dan sumber pengamalan tasawuf.
  • Tasawuf sunni merupakan tasawuf yang berpedoman kepada sunnah nabi dengan menjadikan perkataan, perbuatan, ketetapan, perencanaan, dan kepribadian rasulullah sebagai sumber wawasan dan sumber pengamalan tasawuf.
  • Tasawuf akhlaki merupakan tasawuf yang memiliki tujuan utama mendekatkan diri kepada Allah dan membersihkan jiwa dalam upaya mengembangkan akhlak mulia untuk membentuk kepribadian seorang muslim.
  •  Tasawuf amali merupakan tasawuf yang mempunyai metode pengalaman, menekankan keterpaduan ilmu dan amal dengan prinsip ilmu amaliah dan amal ilmiah. Tasawuf amali ini berpangkal pada ilmu yang kemudian berakhir pada amal.
  •  Tasawuf salafi merupakan tasawuf yang mengikuti amaliah sahabt, tabiin, pengikut tabiin, dan para ulama terdahulu yang shaleh yang merupakan teladan dalam pengamalan tasawuf setelah rasulullah SAW.

Tasawuf al dakhilah didefinisikan sebagai ajaran, tradisi, atau budaya spiritual yang berasal dari luar islam yang masuk dan kemudian terserap ke dalam islam sehingga seakan-akan merupakan ajaran islam Ajaran, tradisi, atau budaya spiritual ysng masuk dan terserap ke dalam islam  sangatlah beragam. Ada yang berasal dari tradisi filsafah yunani, terutama neoplatonisme, ada yang berasal dari tradisi atau budaya spiritual para pertapa yunani dan nasrani, ada juga yang berasal dari ajaran agama majusi, hindu, atau budha. Tasawuf al dakhilah ini diibaratkan seperti halnya madu yang bercampur dengan racun sebagaimana madu yang bermanfaat bagi kesehatan dan madu yang mematikan.tasawuf al dakhilah ada tiga macam.

pertama ittihad.Ittihad secara bahasa berarti penyatuan. Dalam tasawuf, itihad adalah puncak pengalaman rohani seorang sufi ketika mengalami fana, yaitu lenyap kesa daran tentang dirinya karena merasakan baqa, yaitu tetap bersama Allah., kemudian merasakan penyatuan dirinya dengan Allah . Itihad yang dalami Abu Yazid al-Busthami diperoleh melalui perjuangan (mujahadah) panjang dan berat dengan menempuh maqamat (tangga-tangga rohani) hingga melawati mahabah dan makrifat kemudian mengalami fana dan baqa, yung merupakan gerbang itihad. Beliau satu-satunya sufi yang merasakan pengalaman itihad, penyatuan diri dengan Allah. Ketika Abu Yazid al- Busthami berada dalam suasana itihad, beliau mengeluarkan syaahat, yakni ungkapan yang tidak masuk akal, bahkan bertentangan dengan akidah Islam.

kedua hulul.hulul Secara harfiah, istilah hulul berarti menempati, menjelma, atau inkarnasi Dalam tasawuf, hulul adalah pengalaman spiritual seorang sufi ke demikan dekat dengan Allah dan bersahabat, mengenal, dan dikenal Allah serta mencintai dan dicintai Allah . Kemudian Allah memilih sufi tersebut, menempati dirinya, dan menjelma pada pada diri sufi tersebut.Konsep hulul dibangun di atas teori lahut dan nasut. Lahut berasal dari kata llah yang berarti Tuhan, sedangkan lahut berarti sifat keilahian atau ketuhanan. Nasut berasal dari kata ns yang berarti manusia, sedangkan nasut berarti sifat kemanusiaan. Dalam pandangan al-Hallaj, yang memperkenalkan konsep hulul dalam tasawuf filosofis, Tuhan memiliki lahut dan nasut. Demikian juga manusia memiliki lahut dan nasut. Lahut Tuhan adalah zat Allah  yang gayb al-guyb, sedangkan nasut Tuhan adalah roh Allah yang ditiupkan ke dalam tubuh manusia. Lahut manusia ialah roh Allah yang ditiupkan ke dalam diri manusia, sedang nasut manusia adalah sifat basyariyah, yakni sifat kemanusiaan manusia.

ketiga wahdatul wujud.Wahdat al-wujd terdiri dari dua kata, yaitu wahdat dan al-wujud. Secara bahasa, wahdat berarti satu atau kesatuan, sedangkan al-wujd berarti wujud atau keberadaan. Jadi, wahdat al-wujud secara bahasa berarti kesatuan wu- jud. Wahdat al-wujud merupakan hasil renungan tasawuf filosofis Ibn 'Arabi tentang wujdulullah (wujud Allah) dalam hubungannya dengan wujud alamKonsep wahdat al-wujd atau kesatuan wujud menimbulkan kontro- versi di kalangan para ulama karena bertentangan dengan pandangan para ulama tauhid yang meyakini bahwa Allah memiliki wujud dan alam pun memiliki wujud. Jadi, terdapat dua wujud, yaitu wujud Allah dan wujud alam, dan bukan hanya satu wujud. Wujud Allah bersifat mutlak atau absolut, sedangkan wujud alam bersifat relative dan nisbi. Allah adalah al-khaliq, yaitu yang menciptakan, sedangkan alam adalah al-makhluq, yaitu yang diciptakan oleh Allah.

penulis : ahmad junaidi dan hamidullah mahmud.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun