“Sesampai di kamar, kedua pelaku yang masih berstatus pelajar ini saling tunjuk siapa pertama yang menjadi eksukotor. Sebelumnya OH menyerahkan ke AF namun tidak tega karena ayahnya sendiri yang akan dibunuh, akhirnya ekskusi dilakukan oleh OH. Selanjutnya pisau dapur yang telah disiapkan AF diserahkan kepada pacarnya,” terang Kabid Humas.
Saat itu AF menutup kepala ayahnya dengan bantal sementara OH mengiris leher korban. Karena korban meronta, pisau mengenai tangan AF. Atas kejadian ini korban meninggal ditempat.
“Korban saat itu sempat berteriak dan didengar oleh adik korban. Saat AF membuka pintu dan pintu terbuka kemudian ditutup kembali, kedua pelaku ini berpura-pura mati dikamar untuk membuat alibi,” kata Bagus Santoso.
Adik Korban segera melapor kejadian di Polres Gorontalo Kota.
Kabid Humas Polda Gorontalo AKBP Bagus Santoso mengungkapkan, saat tim alap-alap datang ke TKP dan melakukan pemeriksaan terhadap korban, ditemukan tersangka masih dalam keadaan hidup.
“Berdasarkan informasi, tersangka AF mengaku dirinya sering dimarahi dan ditegur oleh bapaknya karena sering pulang malam serta korban tidak setuju berpacaran dengan OH,” terangnya.
“Barang bukti yang ditemukan, 1 buah pisau dapur, 1 buah celana perempuan yang berlumuran darah, 1 buah celana laki-laki berlumuran darah, 1 buah bantal, dan 2 buah HP berisi percakapan BBM,” tambah Bagus Santoso
Inilah akibat Remaja yang saat ini sudah jauh dari Agama dan juga sudah tidak lagi mempunyai keimanan.
saya beropini ini adalah akibat dari contoh buruk terhadap tayangan perfilman kita yang sudah tidak lagi menjadi tontonan keluarga yang bermutu, tontonan yang banyak mempertontonkan Perilaku Buruk anak Terhapap orang tua.
seharusnya pemerintah harus mengambil tindakan tegas terhadap penyiaran film kita yang Gagal dalam Mendidik