Berikut narasi dari Mangala Sutta atau Sutta tentang Berkah yang telah saya ubah menjadi kalimat sendiri. Narasi di bawah ini diambil dari Paritta Suci yang diterbitkan oleh Yayasan Sangha Theravada Indonesa.
Demikianlah telah kudengar:
Suatu hari Sang Bhagav sedang berada di sebuah Vihara milik seorang saudagar bernama Anthapiika di Jetavana (hutan Jeta) dekat kota Svatth.
Kemudian Dewa datang dengan tubuh bercahaya cemerlang sehingga menerangi seluruh hutan Jeta. Dewa tersebut kemudian menghormat Sang Bhagav dengan bersikap anjali kemudian berdiri di salah satu sisi dengan mengucapkan kalimat berikut:
"Banyak Dewa dan manusia yang ingin bahagia. Mereka memperdebatkan persoalan tentang berkah yang membawa pada keselamatan. Mohon jelaskan tentang berkah utama itu, Bhagava!"
Kemudian Sang Bhagav mengatakan syair berikut:
"Tidak bergaul dengan orang dungu (tidak bijaksana),
bergaul dengan orang bijaksana,
menghormati yang patut dihormati.
Itulah berkah utama.Â
Alasan tidak boleh bergaul dengan orang dungu
"Nak, jangan main sama anak itu ya. Dia tidak baik. Dia suka mukul teman-temannya. Dia juga suka berbicara kotor atau yang tidak baik!"