Tetaplah seperti teratai, bersih meskipun ia hidup di air lumpur yang kotor. Sama seperti kita. Meski hidup diterpa badai, angin topan, bahkan tornado, kita tetap kokoh. Meskipun hidup ditempa banyak masalah, tidak disukai orang lain, dicaci maki, kita tetap kokoh. Meski banyak yang menghasut untuk korupsi, berbohong, membunuh mental orang lain, kita tetap kokoh menjadi baik.
Ada perumpamaan yang saya buat sendiri "sudah basah celananya lebih baik nyemplung sekalian". Apa maksudnya? Meski celananya basah bukan berati baju dan kepala harus basah. Ada beberapa kondisi biarkan fisik kita terlukai tapi mental aman. Ada beberapa kondisi biarkan kaki kiri tak bisa berjalan tapi masih ada kaki kanan.
Tidak semua hal harus sama dengan yang lain. Tidak semua hal harus mengikuti omongan orang lain. Tidak semua hal harus diatur orang lain. Menjadi seperti teratai yang tetap bersih meski lingkungannya kotor itu hal yang baik.
Untuk apa mendengarkan ucapan orang lain yang tidak tahu kisah aslinya?
Untuk apa mengikuti nasihat orang lain yang tidak tahu akar permasalahannya?
Untuk apa menjadi seperti yang lainnya tapi membuat diri tidak nyaman?
Jadilah versi diri sendiri yang membuatmu nyaman!
Ini bukan egois, tapi menjadi kokoh dengan melindungi batin dari hal-hal buruk adalah keren! Itu artinya kita paham dengan diri sendiri.
So, tetaplah bersih layaknya teratai meski banyak hal-hal buruk yang tidak sejalan dengan pikiranmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H