Apa yang berkelana dalam pikiran, belum tentu jadi kenyataan
Apa yang terlihat oleh mata, belum tentu menjadi fakta yang dapat dipertanggungjawabkan
Apa yang terdengar oleh telinga, belum tentu bisa didengar oleh semua manusia di jalanan
Apa yang dirasakan oleh kulit, belum tentu sedingin hembusan kabut dari pegunungan
Kadang, apa yang ada dalam pikiran hanya anganmu yang malu jadi kenyataan
Kadang, apa yang terlihat oleh mata, hanya secuil kabut sebagai penghalang masa depanmu
Kadang, apa yang didengar oleh telinga, hanya seujung cerita yang belum tentu bisa melukaimu
Kadang, apa yang kulitmu rasakan, belum tentu rasa panas dan dingin yang sesungguhnya
Jadi, untuk apa kamu membuang-buang waktu untuk memikirkan hal-hal yang belum tentu jadi kenyataan?
Untuk apa kamu membuang-buang setiap detik waktu yang terus berjalan hanya demi memikirkan celotehan manusia-manusia yang tak peduli dengan kehidupanmu?
Untuk apa kamu membuang-buang tenagamu hanya demi berusaha berpenampilan sesuai keinginan orang dan tak membuatmu nyaman?
Untuk apa?
Sekali lagi, untuk apa?
Aku mohon, jadilah dirimu sendiri
Jadilah pelita untuk menerangi gelapnya jalanan yang kamu tempuh
Jadilah pelita untuk orang-orang yang menghargaimu
Jadilah pelita untuk orang-orang yang mungkin pernah menyesatkanmu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H