Ingatkah kau saat dagumu mengangguk tanda setuju dengan janji itu?
Ingatkah juga saat matamu seperti tak yakin mengiyakannya?
Mulai dari sana aku tahu
Bahwa kau memang sedang tak ada di sini
Kau mungkin sedang berlari dalam anganmu
Gestur tubuhmu juga berbicara, tanda memang kau tak akan pernah menepatinya
Hingga satu waktu
Saat itu kau berulang tahun
Makan bersama di pagi hari untuk menutupi
Di siang harinya, kau justru mengingkari
Tanpa kau sadari
Wanita yang tengah berbadan dua ini menghampiri
Melihat dengan jelas apa yang sedang terjadi
Dengan wajah memerah kau duduk mengelus jemari
Wajahmu saling berhadapan berseri-seri
Bersenda gurau seperti tak ada yang salah kini
Setelah kusapa
Kau bercakap seolah ini bukan masalah
Kau berucap, 'hei, kesampingkan dulu rasa cemburumu!'
Muak!
Ya, muak!
Wanita berbadan dua ini muak!
Manusia mana yang mau dibohongi?
Tak ada!
Takkan ada manusia yang mau dibohongi
Meski atas dasar pemenuhan kepuasan diri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H