Mohon tunggu...
Junaedi SE
Junaedi SE Mohon Tunggu... Wiraswasta - Crew Yayasan Sanggar Inovasi Desa (YSID)

Penulis Lepas, suka kelepasan, humoris, baik hati dan tidak sombong.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Negeri Cash Back Project Amarta

13 Agustus 2021   19:08 Diperbarui: 13 Agustus 2021   19:21 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Konon ceritanya, menurut kocap kacaritaning Dalang, di suatu pagi hari di Desa Karangkabuyutan, Ki Semar terlihat murung dan bingung, terlihat raut wajahnya bahwa ia sedang memikirkan sesuatu dan ada yang ia cemaskan. Melihat hal itu, Petruk bertanya kepada ayahandanya, gerangan apa yang sedang terjadi dan yang membuat ayahnya sering melamun.

Ki Semar menjelaskan bahwa sebenarnya ia tidak apa -- apa, ia hanya mencemaskan nasib Kerajaan Amarta, ada sesuatu yang mengganjal di dalam hatinya tetapi ia tidak bisa mengungkapkannya kepada Petruk, anaknya.

Singkat cerita, Ki Semar meminta Petruk untuk pergi ke Amarta untuk menemui para punggawa Amarta  dan menyampaikan bahwa ia ingin meminjam tiga pusaka : Keraton Amarta yaitu Jamus Kalimasada, Payung Kencana dan Tombak untuk membangun khayangan.

Tentu saja langkah yang ditempuh oleh Semar ini bukanlah langkah yang mudah seperti membalikkan telapak tangan saja, tetapi hal yang mungkin menurut pakem adalah sesuatu yang nyleneh, aneh dan bertentangan dengan pakem. Hal tersebut pastinya akan memunculkan dua pendapat yang berbeda, ada pro dan  kontra.

Sebagai putra Sang Hyang Wisesa, ia diperintahkan untuk menguasai alam Sunyaruri (alam kosong) dan tidak diperkenankan menguasai manusia di alam dunia. Karena tidak untuk berkuasa, ketika Semar turun ke bumi menjadi abdi para Ksatria di Jawa. Ada maksud gerangan sehingga Semar ingin meminjam tiga pusaka milik Keraton Amarta.

Menurut kocap kacaritaning Dalang, sebetulnya tentu ada maksud dan tujuan mengapa Semar mengutus Petruk untuk meminjam tiga pusaka milik Keraton Amarta dan sekaligus memerintahkan para Ksatria Amarta  untuk menghadap Semar.

Singkat cerita, Semar mendapatkan bisikan gaib dari Khayangan bahwa di Kerajaan  Amarta telah terjadi tindak korupsi terselubung secara massif yang dilakukan oleh orang kepercayaan Kerajaan Amarta.

Bahkan dalam bisikan gaib tersebut sangat jelas dikatakan bahwa orang -- orang kepercayaan Kerajaan Amarta dalam praktiknya menggunakan strategi cash back project.  Jadi setiap ada project yang di danai oleh Kerajaan Amarta ketika sampai kepada penerima manfaat atau pihak -- pihak yang diajak kerja sama dalam kegiatan project tertentu secara terang -- terangan orang -- orang terpercaya dari Kerajaan Amarta tersebut,, akan meyetujui pencairan dana dengan sayarat meminta cash back project yang ujung -- ujungnya  masuk ke kantong mereka sendiri.

Tidak tanggung -- tanggung besaran cash back projectnya bahkan ada yang mencapai angka prosentasenya 50 % dari nilai project yang telah disepakati. Hal inilah sebetulnya yang akhir -- akhir ini, membuat Ki Semar Badranaya sering melamun sendiri, terutama setelah menerima  wangsit dari khayangan sana.

Sebetulnya, maksud dan tujuan utama Semar mengundang para Ksatria Kerajaan Amarta adalah untuk berembug terkait wacana reformasi birokrasi di Kerajaan Amarta sesuai pesan dari wangsit dari khayalan  tersebut. Karena menurut bisikan dari wangsit tersebut bahwa praktik cash back project sudah sangat massif dilakukan orang dalam Kerajaan Amarta dan kalau fenomena ini tidak segera ditindak lanjuti dapat  mencoreng nama baik Kerajaan Amarta.

Sampai -- sampai terstigma bahwa Kerajaan Amarta sebagai "Negeri Cash Back Project Amarta", masih menurut pemaparan Ki Badranaya sesuai dengan  wangsit dari khayangan tersebut Demikian Sang Dalang menutupnya dengan langkah dan strategi  Kerajaan Amarta untuk mereformasi birokrasi dari praktik -- praktik tindak kejahatan korupsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun