Panas ketika hujan. Sinar mentari memaksa menerobos rintikan gerimis  di  siang hari. Tetapi rintik hujan gerimis seolah tidak mau berhenti sejenak memberi kesempatan sinar mentari yang membawa kabar kebaikan kepada semua manusia, binatang dan tumbuh -- tumbuhan di bumi Indonesia.
Seakan sudah diperintahkan oleh Sang Pencipta untuk memberi kabar kebahagiaan kepada semua alam, sinar mentari begitu menyengatnya di belahan  bumi yang lain. Tetapi di belahan bumi lain lagi ada juga ketidakmampuan, ketidakberdayaan sinar mentari menembus pekatnya mendung sebagai pertanda sebentar lagi langit bakal menumpahkan  semua airnya yang sekian lama sudah tertahan padanya.
Demikian gambaran kondisi dunia saat ini, sejak adanya pandemi Coronavirus Disease -- 19 yang tidak tahu kapan akan berakhir meninggalkan kita semua dari dunia yang fana ini. Dunia sedang berduka dengan gugurnya manusia -- manusia pilihan yang tidak mampu menahan gempuran virus yang semakin mengganas. Tetapi janganlah menyerah, janganlah berputus asa dengan keadaan. Panjang umur perjuangan kawan.
Masih banyak  pekerjaan rumah kita yang belum kita kerjakan , tentang seberapa besar ihtiyar yang akan kita lakukan dengan sekuat jiwa dan raga kita yang tersisa dalam hidup ini. Masih ada pekerjaan rumah kita, tentang seberapa besar tingkat kepedulian kita terhadap keluarga kita, tetangga kita, teman -- teman kita, saudara -- saudara kita.
Masih ada pekerjaan rumah kita, tentang seberapa besar tingkat kolaborasi kita, dalam bergotong royong, dalam bekerja sama, dalam musyawarah, dalam sumbang saran antara semua elemen warga masyarakat. Masih ada pekerjaan rumah kita, tentang seberapa sering kita berdoa dengan khusuk, istiqomah, dan fokus untuk meminta solusi kepada Sang Pencipta.
Masih ada pekerjaan rumah kita, tentang seberapa sering kita memotivasi, seberapa sering kita mendorong, seberapa sering kita mensupot, seberapa sering kita membantu tetangga kita, saudara kita dan teman -- teman kita yang sedang diujicoba dengan penyakit Covid -- 19.
Jika semua pekerjaan rumah kita, sudah kita kerjakan dengan seksama, teliti, cermat dan dengan ikhlas, selanjutnya kita pasrahkan kepada Penguasa Jagat Raya, Allah SWT. Mau menitahkan sinar mentari bersinar di gelapnya mendung, atau menitahkan sinar mentari di antara gerimis yang mengundang atau bahkan menitahkan sinar mentari di cerahnya langit biru? Allahlah yang menentukan.
Saya yakin seyakin --yakinnya, bahwa sinar mentari masih diperintahkan Allah untuk mengabarkan kebaikan, untuk mengabarkan kebahagiaan. Kebaikan, kebahagiaan akan datang setelah adanya kesabaran berkorban dalam keikhlasan, setelah adanya kepasrahan sesudah berikhtiyar, setelah adanya bergotong royong sesudah musyawarah, setelah adanya doa yang khusyuk, istiqomah dan fokus kepada Allah. Panjang umur perjuangan kawan.Â
Salam sehat selalu.
(Di sudut sebuah Kampung Gedangan, 1/8/2021 _ JUNAEDI, S.E.)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H