Belum lagi berbagai kendala yang banyak diberitakan oleh media. Mulai dari besaran iuran, kesulitan BPJS- Kesehatan dalam mendorong kepesertaan sektor informal dan kelompok muda, fasilitas kesehatan yang belum merata, hingga pelayanan kesehatan yang belum sesuai harapan membuata sebagian masyarakat memilih tidak menjadi peserta JKN.
Apa yang sudah direalisasikan Presiden Jokowi, sebetulnya sudah baik, hanya saja perlu menambahkan keluasan cakupan kesehatan semesta dan memperbaiki manajemen kesehatan semesta yang sudah diperluas itu. Menilik dari konteks sudut pandang negara dalam mendefinisikan kesehatan semesta, yang menurut saya masih kurang lengkap dan kurang detail, Kehadiran Kongres Kebudayaan Desa yang digagas oleh Yayasan Sanggar Inovasi Desa 2020, telah berkomitmen untuk lebih mendetailkan lagi  pengetahuan bagi negara dan masyarakat dalam memaknai kesehatan semesta, di era dan setelah pagebluk Covid-19 sebagai upaya mewujudkan kemandirian dan kedaulatan data desa terhadap aset dan akses jaminan pelayanan kesehatan semesta desa yang adil dan merata.
REFERENSI :
Wahyudi Anggoro Hadi dkk. 2020. "Kesehatan Semesta : Menghadirkan Kembali Kesehatan yang Setara. Yogyakarta. Yayasan Sanggar Inovasi Desa.
Darmawan Prasodjo. 2020. "Jokowi Mewujudkan Mimpi Indonesia". Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama.
JUNAEDI, S.E., Tim Media Yayasan Sanggar Inovasi Desa(YSID).Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H