Mohon tunggu...
Junaedi SE
Junaedi SE Mohon Tunggu... Wiraswasta - Crew Yayasan Sanggar Inovasi Desa (YSID)

Penulis Lepas, suka kelepasan, humoris, baik hati dan tidak sombong.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kampung Mataraman Merupakan Destinasi Wisata Desa yang Ikonik

6 Juli 2021   11:00 Diperbarui: 6 Juli 2021   11:20 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Apa saja yang bisa di highlight dalam branded Kampoeng Mataraman?

Tentunya tidak lepas dari konsep besar Kampoeng Mataraman dengan cantolan sejarah tentang Kerajaan Mataraman Islam, tetapi dilihat dari perspektif kawula alit di desa Panggungharjo saat itu  terkait dengan tiga hal pokok kebutuhan warga desa yaitu sandang, pangan dan papan dalam produk wisata kuliner ala Desa Panggungharjo. Dalam Kampoeng Mataraman mencoba dihadirkan secara replikatif tentang sandang, pangan dan papan.

Pada waktu itu, masyarakat Panggungharjo menggunakan pakain seperti apa dalam kehidupan sehari-harinya. Ternyata pada waktu itu, masyarakat Panggungharjo banyak yang menggunakan pakaian jarik, lurik, kebaya, blangkon, pakaian tani, batik dan lain sebagainya. Pakaian-pakain tersebut oleh Kampoeng Mataraman di hadirkan kembali yang diperagakan dan dipraktekkan oleh semua karyawan Kampoeng Mataraman.

Pada waktu itu masyarakat Panggungharjo menyukai  kuliner seperti  apa?  Bagaimana cara memasaknya? Dan siapakah yang memasak? Karena pada waktu itu kebanyakan masyarakat Panggungharjo memasak sayuran ndeso dengan bahan baku dari sayuran dari kebun sendiri, seperti sayur genjer, sayur lodeh terong, lodeh kluwih, dan lain sebagainya. 

Cara memasaknya menggunakan tungku kayu bakar dan biasanya yang memasak adalah simbok-simbok atau orang tua pada zaman dahulu. Simbok -- simbok atau para lansia, menggunakan tungku kayu bakar dan jenis masakan ndeso tersebut oleh Kampoeng Mataraman di hadirkan kembali pada saat ini.

Pada waktu itu masyarakat Panggungharjo kebanyakan membangun rumah berbentuk limasan. Bangunan berbentuk limasan ini oleh Kampoeng Mataraman dihadirkan kembali dalam membangun view dan suasana wisata kuliner ala Desa Panggungharjo. Usaha ini dilaunching pada 27 Juni 2017  dan omzetnya pernah tembus diangka Rp 350.000.000/per bulan sebelum pandemi Covid -- 19. Dengan rata - rata kunjungan  waktu itu 700 - 1.000 orang per harinya .

Wisata kuliner ala Desa Panggungharjo (Kampoeng Mataraman) sudah dikenal oleh banyak orang dan sudah  banyak media daring yang menerbitkannya seperti indonesia.go.id, gudeg.net, traveloka.com dan lain sebagainya. 

Dalam channel youtube juga sudah banyak mengunggah seperti akun ayeebriko channel, JITV Pemda DIY, Irfa Hudaya Sasmita, Tribun Jogja Official, dan lain sebaginya. Semoga Usaha Wisata Ala Desa Panggungharjo (Kampoeng Mataraman) ini dapat menularkan virus-virus geliat Kebangkitan Ekonomi dari Desa -- Desa di Nusantara.

JUNAEDI, S.E., Tim Media Yayasan Sanggar Inovasi Desa (YSID).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun