Mohon tunggu...
Junaedi Eddy
Junaedi Eddy Mohon Tunggu... Seniman - Tak ada yang perlu diterangkan. Saya adalah rakyat Indonesia.

Rakyat biasa. Bukan siapa-siapa. Dan bukan apa-apa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Padang Ilalang

20 Mei 2022   23:30 Diperbarui: 21 Mei 2022   00:15 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

padang ilalang

Jun Noenggara

kami datang bukan untuk berperang, wahai bunga-bunga ilalang. lihatlah, tangan kami kosong, tidak membawa parang

ini musim angin yang datang
dari balik pegunungan. angin
yang datang meramaikan
pesta kembang. ilalang bergoyang-goyang,
meliuk-liuk menari
kasmaran

dari siang hingga petang
kami terus berdendang dan tertawa riang bersama bunga-bunga ilalang yang mengajak terbang melintasi cakrawala
hingga rembang

garis waktu semakin memanjang. garis takdirku
kian meradang. dan matahari perlahan kian menghilang. tapi tidak sinar matanya yang berbinar terang. di sana membayang lukisan
padang ilalang yang
kini tinggal dikenang

Ciampea-Bogor, 19 Mei 2022
Kamis: 21:23

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun