Mohon tunggu...
Junaedi
Junaedi Mohon Tunggu... Lainnya - Pencangkul dan Penikmat Kopi

Lahir dan tumbuh di Wonosalam, kawasan pertanian-perkebunan dataran tinggi di Jombang bagian selatan. Seorang pencangkul dan penikmat kopi. Dapat ditemui di www.pencangkul.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Inilah Akibat (Admin) Kompasiana "Buang Hajat" Sembarangan!

24 Juni 2011   01:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:13 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MESKIPUN telah hampir tiga tahun bergabung kompasiana, dan sebelumnya bergabung di KoKi (Kompas Kita), tetapi baru beberapa hari terakhir ini merasa mual dan harus "tutup hidup" akibat (admin) kompasiana "buang hajat" sembarangan di kamar saya. Saya mengibaratkan kompasiana itu rumah besar dengan kamar yang banyak, yang kamar-kamar itu kemudian dengan cuma-cuma ditempati para kompasianer yang tentunya harus mengikuti aturan pemilik rumah. Tentu saja dengan posisi seperti ini, (admin) kompasiana adalah "raja" di rumah itu yang (relatif) bisa berbuat semaunya, termasuk "buang hajat" di kamar-kamar penghuninya. Akibat "buang hajat"-nya inilah saya (mungkin juga kompasianer lain) menjadi mual-mual, "tutup hidng",  dan bertanya-tanya (dalam hati), mengapa kompasiana seperti ini? Seumpama "buang hajat" pada tempatnya atau minimal tidak di kamar, mungkin saya tak sampai mual dan "tutup hidung". Apakah dengan "buang hajat" sembarangan seperti ini (admin) kompasiana untuk mencari perhatian seperti peristiwa kiriman paket peti jenazah beberapa waktu lalu? Tentu (admin) kompasiana dan Tuhanlah yang paling tahu, serta mungkin jin, syetan, gondoruwo, kuntilanak dan makhluk-makhluk sejenisnya yang memungkinkan mengintip ketika (admin) kompasiana "buang hajat". Yang jelas, akibat (admin) kompasiana "buang hajat" di kamar, huruf-huruf, kata-kata, kalimat-kalimat, dan paragraf-paragraf yang "menghuni" kamar (saya) di kompasiana ini menjadi berantakan dan banyak yang hilang (kayak Nazarudin dan Nunun) yang entah hilangnya kemana. Mungkin menghilang karena sudah nggak tahan dengan hasil "buang hajat" sembarangan ini (Saya berharap huruf-huruf, kata-kata, kalimat-kalimat, dan paragraf-paragraf yang sedang saya giring masuk "kamar" ini tidak mengalami nasib yang sama). Baiklah, sebagai "penghuni gratisan", tak elok rasanya kalau saya berharap terlalu banyak. Mudah-mudahan saja "buang hajat" sembarangan ini akibat kesalahan teknis belaka, atau akibat (admin) kompasiana (bukan pura-pura) mengantuk hingga tak sadar salah masuk kamar. Atau bisa jadi karena (admin) kompasiana sedang mabuk dan/atau sakit perut karena terlalu banyak "minum" cairan No Secret dari RH hingga buru-buru "buang hajat" sembarangan :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun