SAYUR Lompong merupakan salah satu kuliner tradisional yang iconic dan saat ini menjadi menu andalan di kawasan wisata pegunungan Wonosalam, Jombang, Jawa Timur. Sayur Lompong adalah hidangan yang terbuat dari batang tanaman talas atau keladi, namun tak semua jenis talas atau keladi bisa diolah menjadi sayur lompong. Hanya jenis-jenis tertentu saja. Sebenarnya sayur ini sudah cukup lama dikenal oleh masyarakat Wonosalam, meskipun jaman dulu tidak dikomersialkan atau hanta dikonsumsi sendiri.Â
Lompong atau talas sendiri mempunyai kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan seperti kalium, kalsium, antioksidan dan sebagainya. Dalam 100 gram batang talas, terdapat 20 mg fosfor, 60 mg kalsium, 400 mg karbohidrat, 100 mg serat dan mineral-mineral lain (nilaigizi.com). Selain itu juga mengandung zat kalsium oksalat yang membuat rasa gatal jika getahnya terkena kulit atau jika salah olah membuat gatal di tenggorakan ketika dikonsumsi. Biasanya untuk menghilangkannya dapat dilakukan pelayuan dan dengan pencucian menggunakan air garam atau perebusan dengan asam jawa sebelum diolah menjadi sayur lompong.
Dalam pengolahannya, batang talas dipotong-potong dan direbus dengan asam jawa ataupun untuk menghilangkan rasa gatal. Setelah itu, bumbu halus ditumis sampai mengeluarkan aroma harum yang menggoda dan baru digabungkan dengan batang talas yang telah layu untuk siap dihidangkan.
Beberapa tahun terakhir popularitas sayur lompong di Wonosalam Jombang meningkat seiring dengan kunjungan wisata ke daerah ini. Selain dikonsumsi sendiri oleh masyarakat Wonosalam, sayur lompong kini menjadi bagian dari menu kuliner tradisional yang ditawarkan di tempat-tempat makan atau wisata Wonosalam. . Biasanya dihidangkan dengan nasi jagung dan nasi tiwul (meskipun Wonosalam bukan produsen jagung dan singkong), sayur daun sintrong ataupun daun tanaman paku-pakuan, urap-urap, sambal ikan teri, dan dilengkapi dengan lauk ikan asin ataupun ayam bakar.
Hidangan ini ditawarkan dengan harga yang terjangkau dan bervariasi. Rerata harganya untuk satu porsi lengkap dengan nasi dan kombinasi sayur dan lauk berkisar antara Rp. 7.000,- sampai dengan Rp. 20.000,-, tergantung kombinasi lauk-pauknya.
Sayuran berbahan tanaman lompong ini  dipercaya memiliki khasiat untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti diare, disentri, radang ginjal, serta nyeri otot dan persendian. Bahan bakunya umumnya diperoleh secara gratis, karena banyak tumbuh liar di pekarangan atau kebun, apalagi di musim penghujan seperti saat ini.
Hidangan sayur lompong tidak hanya menawarkan pengalaman menikmati kelezatan rasa tetapi juga pengalaman menikmati bahan pangan lokal yang dianggap liar sekaligus kekayaan kuliner yang eksotik. Sekali lagi bahwa keunikan dan khasiatnya menjadikan sayur lompong sebagai salah satu daya tarik kuliner di Wonosalam yang layak dicoba oleh para wisatawan. Mau mencoba?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H