TAK terasa, sekitar delapan tahun saya tak menulis dan memposting di kompasiana ini. Waktu yang bisa dikata cukup lama sebenarnya. Tak ada penyebab spesifik mengapa harus hiatus sangat lama kecuali karena dua hal, waktu itu ada aktivitas lain (alasan klasik) dan sulit mengikuti perubahan kompasiana yang waktu itu acapkali berubah settingannya sehingga menyulitkan saya untuk login atau mengatur tulisan. Bahkan tulisan yang telah saya posting waktu itu, dan sampai sekarang juga, posisinya tak beraturan, termasuk jumlah pembaca yang waktu itu ada beberapa postingan dengan pembaca sampai puluhan ribu pun, dan komentar ratusan, tetiba melorot jauh. Padahal sebelumnya tertata rapi dan tidak seperti itu.
Saya masih ingat beberapa tulisan yang waktu itu cukup banyak pembacanya dan ratusan komentar yang menimbulkan perdebatan yang saya sampai ngeri membacanya. Salah satunya adalah tulisan berjudul "Apa Jadinya Kalau Pak Haji 'Menipu' Pastor". Tapi entah mengapa sejak perubahan atau settingan baru halaman kompasiana, views-nya sedikit dan semua komentar dengan segala perdebatannya menghilang begitu saja. Demikian juga dengan tulisan berjudul "Di Jombang, Masjid dan Gereja pun Satu Tembok!". Nasibnya sama dengan tulisan sebelumnya.
Sebagai anggota kompasiana, secara waktu, sebenarnya saya termasuk yang cukup lama (per desember 2008), namun saya memang tak terlalu aktif menulis. Kadang-kadang saja yang sampai sekarang jumlahnya itu-itu saja tanpa punya niche yang jelas.
Merasa rugi menulis di kompasiana? Tidak. Justru saya banyak mendapat banyak keuntungan. Mulai dari bisa belajar menulis sampai mendapat teman baru dengan beragam pengalamannya. Juga sempat mengikuti beragam kegiatan yang dilakukan kompasiana, misalnya blogshop yang seringkali diadakan keliling kota. Yang saya ingat setidaknya saya pernah mengikuti kegiatan blogshop yang diadakan kompasiana di kota-kota terdekat saya (Surabaya dan Malang), juga Solo dan Jogja jika kebetulan acaranya diadakan dan saya berada di kota itu atau sekitar kota itu.
Beberapa waktu lalu iseng-iseng saya mencoba membuka kembali halaman kompasiana. Rasanya sepertinya "berjarak" sangat jauh dan agak asing dengan halamannya, meskipun saya masih mengingat akun loginnya. Terasa ada kerinduan untuk membuat tulisan seperti dahulu kala dan akhirnya lahirlah tulisan ini.
Delapan tahun memang bukanlah waktu yang singkat, selama waktu itu pula ada banyak perubahan, baik kompasiana-nya maupun saya-nya. Dan pada 2023 ini barangkali saya akan kembali menulis di kompasiana meskipun tidak setiap hari. Satu minggu satu tulisan sebenarnya sudah cukup bagus bagi saya. Setidaknya untuk sekadar merawat memori, dokumentasi dan mungkin menghadirkan memori. Semoga!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H