Memasuki awal tahun 2016, nasib Para Pemain Sepak Bola di Indonesia semakin hari semakin tidak jelas. Apalagi minimnya Prestasi  di kanca Internasional. Saat negara-negara Asia Tenggara tengah berlari kencang meningkatkan level sepak bolanya. Berbeda dengan potret sepak bola di Tanah Air, Hal itu disebabkan karena masalah internal terjadi di Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) , yang tidak kunjung selesai. Sejak lima tahun terakhir kepemimpinan Nurdin Halid beralih ke Djohar Arifin Husin, hingga La Nyalla Mattalitti) dianggap harus bertanggung jawab.
Untuk mengisi kebugaran fisik pemain, mau tidak mau, PSSI harus membuat turnamen. Akan tetapi turnamen yang diselenggarakan nantinya harus jelas, sehingga bisa memberikan harapan untuk pemain. Karut-marutnya sepak bola di Indonesia. Tidak menutup kemungkinan membuat para pesepak bola Indonesia untuk pergi berkarir di luar Negeri.
Tapi hal berbeda dialami oleh Latif, Pria 29 tahun ini, memberikan harapan baru untuk Sepak Bola di daerahnya. Selain itu, ia menjadi Idola di Persiwargun. Sebelum masuk menjadi Pemain Persiwargun, ia sempat memperkuat Club Persika. Setiap kali Pertandingan antara Kampung, Pelatih Iman Kolef kerap kali memberkani kepercayaan kepadnya untuk mengenakan Ban Kapten.Â
Setelah club Persika terkena Dekradasi. Pemain berusia 29 tahun ini, meutuskan untuk hengkang dari Club memilih bermain untuk Persiwargun. Berkat semangat dan kerja kerasnya akhirnya, ia berhasil masuk menjadi Tim Utama dan berencana akan tampil di ajang Piala Bupati 2017. Pada kesempatannya tersebut, pria kelahiran Cikuya bertekad untuk meraih prestasi. Sebab, selama karier profesional di Timnas Persiwargun, dia sama sekali belum memberikan gelar juara bergengsi.
 Selain itu, harapan juga dillontarkan oleh Latif "Saya kelak ingin sekali membangun lagi Sepak Bola di Kampung Kanaga dan membuat Sekolah Sepak Bola disana bersama Pemain Senior seperti Rofik, Soleman dan Juned yang telah lama bermain untuk Persika"Ujar Latif Saat dihubungi via Selulernya.
