Mohon tunggu...
Jumi Satri
Jumi Satri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Badminton/pendiam

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

konsep kebenaran dalam filsafat plato

5 Januari 2025   13:50 Diperbarui: 3 Januari 2025   13:44 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Google gambar, konsep kebenaran dalam filsafat Plato 

Konsep Kebenaran dalam Filsafat Plato

 Filsafat Plato, seorang filsuf Yunani kuno, memiliki pengaruh yang mendalam terhadap pemikiran Barat, terutama dalam hal epistemologi dan metafisika. Salah satu aspek paling penting dari ajarannya adalah konsep kebenaran. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana Plato memahami kebenaran, serta implikasinya dalam kehidupan dan pemikiran manusia.

Teori Bentuk (Theory of Forms) 

Salah satu pilar utama pemikiran Plato adalah Teori Bentuk. Menurut Plato, dunia di sekitar kita hanyalah bayangan atau salinan dari realitas yang lebih tinggi, yaitu dunia bentuk atau ide. Bentuk- bentuk ini adalah entitas abadi dan tidak berubah yang mewakili esensi dari segala sesuatu. Misalnya, bentuk "keadilan" atau "keindahan" tidak dapat sepenuhnya ditemukan dalam objek fisik; sebaliknya, objek-objek tersebut hanya mencerminkan sifat-sifat dari bentuk ideal tersebut.

Kebenaran sebagai Pengetahuan tentang Bentuk 

Plato berargumen bahwa kebenaran sejati tidak dapat ditemukan dalam pengalaman inderawi atau dunia material. Sebaliknya, kebenaran terletak pada pemahaman dan pengetahuan tentang bentuk- bentuk ini. Dalam dialognya yang terkenal, "Republik," Plato menggunakan alegori gua untuk menggambarkan perjalanan menuju kebenaran. Dalam alegori ini, orang-orang terjebak dalam gua dan hanya melihat bayangan objek di dinding gua. Mereka percaya bahwa bayangan tersebut adalah realitas. Namun, ketika seseorang keluar dari gua dan melihat dunia luar, dia menyadari bahwa realitas yang sebenarnya jauh lebih kompleks dan indah.

Keterkaitan antara Kebenaran dan Pengetahuan

 Dalam pandangan Plato, pengetahuan sejati adalah pengetahuan tentang bentuk-bentuk abadi. la membedakan antara opini (doxa) dan pengetahuan sejati (episteme). Opini bersifat sementara dan bergantung pada pengalaman inderawi, sedangkan pengetahuan sejati bersifat permanen dan tidak terpengaruh oleh perubahan dunia material.

Proses Mencapai Kebenaran 

Plato percaya bahwa untuk mencapai kebenaran, individu harus melalui proses dialektika-sebuah metode diskusi yang bertujuan untuk mencapai pemahaman yang lebih tinggi. Melalui dialog dan refleksi, seseorang dapat mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang bentuk- bentuk ideal dan akhirnya mencapai pengetahuan sejati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun