LATAR BELAKANGÂ
Manusia merupakan makhluk sosial yang saling berkaitan dan berkomunikasi satu sama lain. Dalam berkomunikasi, adab adalah sesuatu yang sangat penting untuk diperhatikan, karena adab mampu membangunkan keharmonisan hubungan diantara sesama manusia dan menjauhkan mereka dari pertikaian yang akan menimbulkan dampak buruk terhadap kehidupan manusia itu sendiri. Adab berkaitan erat hubungannya dengan dengan sopan dan santun, tatakrama, keluhuran budi pekerti dan kebaikan tingkah laku.
Proses komunikasi di kalangan manusia dewasa ini tidak hanya berlangsung di dunia nyata saja melainkan juga melalui media sosial. Komunikasi yang dilakukan di media sosial ini diantaranya melalui platform media sosial seperti twitter, whatsapp, instagram, facebook, line dan masih banyak lagi. Media sosial dipilih menjadi sarana komunikasi karena proses komunikasi bisa dilakukan secara cepat, mudah dan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Melalui media sosial juga kita bisa berkenalan dan berteman dengan banyak orang yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu serta negara.
Media sosial sudah tidak asing lagi di zaman teknologi yang berkembang pesat saat ini. Terutama bagi kaum remaja milineal yang sudah tidak bisa terpisahkan lagi dari internet. Remaja milineal pada zaman ini sudah lekat kehidupannya dengan berbagai perangkat digital seperti HP, komputer dan laptop. Ditambah hanya dengan melalui media sosial, semua orang bisa memperoleh berbagai mavam kebebasan infomasi baik itu informasi lokal maupun yang berasal dari mancanegara.
Era globalisasi membuat semua kalangan terutama para remaja memiliki kecenderungan untuk lebih bebas dalam berekspresi melalui media sosialnya masing-masing. Kalangan remaja pada dewasa ini dalam kehidupannya tidak bisa lepas dari internet, sehingga membuat para remaja memiliki peluang besar untuk mereka menjadi manusia yang semakin lihai dan sangat paham dalam menggunakan teknologi digital. Semakin mudahnya remaja mengakses informasi, maka akan mempermudah proses berjalannya simulasi dalam bentuk dunia maya.Â
Menurut Baudillard (dalam Haryotmoko, 2016), simulasi merupakan sebuah representasi dari sebuah objek yang justu mengganti objek yang dipresentasikannya. Eksistensi remaja dalam menunjukkan keberadaan dan situasi yang mengarahkan kalangan milineal pada keberadaan autentik. (Thompson, 2010) menjelaskan tentang keberadaan autentik (nyata) berarti menjadi dirinya sendiri dalam kehidupannya atau bisa juga diartikan tindakan dalam mengambil tanggung jawab untuk menjadi dirinya sendiri dengan menyeleksi kemampuan yang dimiliki.
Dampak positif dalam media sosial seperti untuk memperluas komunikasi dan mendukung ilumu pengetahuan dan salah satu sumber infomasi bagi semua kalangan. Namun dampak negatif dari media sosial juga tidak kalah banyak, seperti permasalahan bagaimana cara beretika dan beradab yang baik dalam bermedia sosial khususnya di kalangan remaja. Banyak sekali kita temukan dalam bermedia sosial seringkali adab dan etika dilupakan, ditambah lagi dengen rendahnya kesadaran literasi dalam bersosialisasi di media sosial. Rendahnya literasi dapat menyebabkan dampa buruk seperti penyebaaran berita palsu (hoax) yang bisa menyebabkan perselisihan di kalangan masyarakat terutama remaja yang mudah sekali terpancing emosinya.
Oleh karena itu, diperlukannya pendidikan karakter guna membangun sebuah karakter yang tepat dan tidak terpengaruh oleh hal buruk yang disebabkan oleh media sosial. Pendidikan karakter terutama bagi remaja dalam bemedia sosial merupakan suatu tindakan yang mendidik dan bertujuan membimbing generasi muda agar tidak salah langkah.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kehiduapan sosial remaja saat ini lebih cenderung menghabiskan waktu lebih banyak waktunya untuk menggunakan media sosial daripada berinteraksi atau berkomunikasi secara langsung dengan orang-orang di sekitarnya. Mereka cenderung menjadi pengguna media sosial yang fanatik sehingga kehidupan mereka sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Remaja harus mengontrol diri secara sosial agar tidak terjerumus ke dalam tindakan yang salah dalam pergaulan media sosialnya. Salah satu penyebab dari perilaku remaja saat ini yang cenderung lebih suka bermedia sosial daripada melakukan hubungan komunikasi secara langsung ialah pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada zaman milineal ini.
Menurut Sendari (2021) teknologi komunikasi telah berkembang demikian pesatnya. Penyediaan akses informasi yang tidak kenal batas dan waktu seperti layanan internet menjadi alat komunikasi yang penting saat ini, sehingga kita seolah-olah dimanjakan dengan perkembangan teknologi sistem infomasi tersebut. Dengan media sosial itu berfungsi memudahkan kita menjalin interaksi dengan banyak orang. Sekaligus sebagai sarana dan tempat untuk kita berbagi pikiran, dan informasi serta berinterkasi dengan orang lain. Tapi dengan segala kemudahan yang tersedia tentu kita harus waspada dan perlu bijak dalam bermedia sosial agar tetap aman dan tidak menimbulkan dampak negatif.