Mohon tunggu...
Jumarni
Jumarni Mohon Tunggu... Freelancer - Hanya Manusia Dhaif

Selesaikan Urusan Allah, Allah akan selesaikan segala urusanmu.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Genbi Peduli Karangmumus Feat KPU & KKN 43

15 Agustus 2017   22:20 Diperbarui: 15 Agustus 2017   22:24 7858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kondisi samarinda sebagai kota metropolitan tidak terlepas dari kondisi lingkungan yang tidak terlepas dengan banjir dengan curah hujan yang sedikit atau besar. Sejak dulu hingga sekarang pun banjir menjadi masalah yang krusial di samarinda. Kondisi banjir yang ada pun mencetuskan rancangan pengendalian banjir untuk kota samarinda.

Beberapa program prioritas dirancang berdasarkan hasil studi dan perkembangan yang menjadi permasalahan di lapangan terkait dengan pengendalian banjir di kota ini, diantaranya adalah pertama, kelanjutan perkuatan tebing, normalisasi sungai karangmumus dengan harapan dapat direalisasikan, namun terhambat air yang masuk ke sungai karangmumus.

Membangun pengedali banjir yang bertujuan sebagai pengendali banjir di kawasan sempaja, kemudian normalisasi dan relokasi sebagian alur sungai simpang pasir guna sebagai normalisasi alur sungai dan merelokasi sebagian alur yang berada di lereng bukit. Pembenahan dan peningkatan fungsi system drainase yang berfungsi sebagai penataan atau pembenahan system drainase yang ada dan peningkatan fungsi drainase secara optimal untuk memperlancar aliran di saluran drainase, agar genangan akibat hujan local dapat dipersempit.

Samarinda memiliki anak sungai salah satunya karangmumus yang digunakan oleh pendatang samarinda untuk bermukim. Kotornya sungai karangmumus dan kurangnya penampungan sampah di dekat tempat tinggal mereka membuat masyarakat sekitar membuang dan menkonsumsi air dari sungai karangmumus, miris memang tetapi dengan kondisi yang terbatas akan sempitnya akses jalan, dan kurangnya kepedulian terhadap lingkungan dan kesehatan pun menjadi perhatian bagi pemukim disepanjang karangmumus.

Sungai yang memiliki kegunaan bagi masyarakat terutama yang tinggal didekatnya, pun sering digunakan sebagai salah satu bentuk transportasi, rekreasi dan sarana penunjang sanitasi. Kotornya kondisi sungai karangmumus menggerakkan beberapa komunitas peduli lingkungan untuk mengadakan aksi bersih-bersih sungai yang di gelar pada hari jumat (21/72017), berangkat dari permasalahan yang ada, dan kepedulian terhadapat lingkungan samarinda KPU dan KKN43 UNMUL berisiatif untuk melakukan kerja bakti di karangmumus dengan undangan terbukanya untuk bersama-sama berpartisipasi dalam acara kerja bakti #wecarekarangmumus dengan harapan dapat mengedukasi dan memotivasi masyarakat untuk turut membantu pemerintah dalam menjaga sungai dan peduli terhadap lingkungannya.

Dalam hal ini, Generasi Baru Indonesia (GenBI) kaltim pun turut serta didalamnya, ketika mendapat brodcash undangan terbuka tersebut GENBI dengan semangatnya untuk hadir dalam agenda #wecarekarangmumus karena hal tersebut juga termasuk kedalam salah satu divisi Lingkungan Hidup dan menjadi program kerja GenBi Peduli terhadap lingkungan samarinda, yang didalam program kerja tersebut berkolaborasi dengan lembaga, komunitas, ataupun organisasi peduli terhadap lingkungan.

Antusiasme GenBI dalam mengikuti angenda tersebut tak menguyurutkan semangat dalam berkarya untuk bangsa ketika hari libur barang tentu menjadi hari berkumpul bersama keluarga, dan dalam kondisi beberapa anggota sedang KKN yang menyempatkan hadir untuk menjadi salah satu pionir dalam meminimalisir permasalahan banjir dengan peduli terhadap sungai lebih spesifiknya sungai karangmumus.

GenBi sudah pasti komunitas penerima beasiswa tetapi bukan berarti hanya sekedar untuk bermewah megah, yang memiliki visi nasional yang tidak kalah dengan organisasi lain, GenBi merupakan kaki tangan bank Indonesia, tetapi tidak berarti GenBi hanya berpangku tangan tanpausaha. Mampu bergerak untuk menjadi percontohan dari komunitas lain, salah satu diantaranya yaitu dengan peduli dengan masalah samarinda. Tak cukup hanya sekedar menjadi penonton, tak perlu hanya sekedar menjadi penikmat, pun tidak untuk memberi solusi, tetapi GenBi hadir turut mengambil peran strategis dalam mengatasi masalah dengan meminimalisir dari permaslahan yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun