Mohon tunggu...
Jumari Haryadi Kohar
Jumari Haryadi Kohar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, trainer, dan motivator

Jumari Haryadi alias J.Haryadi adalah seorang penulis, trainer kepenulisan, dan juga seorang motivator. Pria berdarah Kediri (Jawa Timur) dan Baturaja (Sumatera Selatan) ini memiliki hobi membaca, menulis, fotografi, dan traveling. Suami dari R.Yanty Heryanty ini memilih profesi sebagai penulis karena menulis adalah passion-nya. Bagi J.Haryadi, menulis sudah menyatu dalam jiwanya. Sehari saja tidak menulis akan membuat ia merasa ada sesuatu yang hilang. Oleh sebab itu pria berpostur tinggi 178 Cm ini akan selalu berusaha menulis setiap hari untuk memenuhi nutrisi jiwanya yang haus terhadap ilmu. Dunia menulis sudah dirintis J.Haryadi secara profesional sejak 2007. Ia sudah menulis puluhan judul buku dan ratusan artikel di berbagai media massa nasional. Selain itu, ayah empat anak ini pun sering membantu kliennya menulis buku, baik sebagai editor, co-writer, maupun sebagai ghostwriter. Jika Anda butuh jasa profesionalnya dihidang kepenulisan, bisa menghubunginya melalui HP/WA: 0852-1726-0169 No GoPay: +6285217260169

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Taman Kota atau Taman Belanja?

15 Juni 2021   09:29 Diperbarui: 15 Juni 2021   10:06 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taman Kota Pemkot Cimahi yang sudah berubah menjadi "Pasar Kaget" (Sumber: J.Haryadi)

Aneka perabotan rumah tangga yang turut dijual pedagang di area Taman Kota Pemkot Cimahi (Sumber: J.Haryadi)
Aneka perabotan rumah tangga yang turut dijual pedagang di area Taman Kota Pemkot Cimahi (Sumber: J.Haryadi)

Ikan hias yang disimpan dalam plastik ukuran kecil ini turut dijual di area Taman Kota Pemkot Cimahi (Sumber: J.Haryadi)
Ikan hias yang disimpan dalam plastik ukuran kecil ini turut dijual di area Taman Kota Pemkot Cimahi (Sumber: J.Haryadi)

Mengusir para pedagang di "pasar kaget" Pemkot Cimahi ini tentu perlu dilakukan secara bijak. Satu sisi mereka butuh makan untuk memenuhi nafkah  keluarganya. Namun, di sisi lain ada kepentingan publik yang dilanggar. Jangan sampai kondisi ini dibiarkan berlarut-larut sehingga taman kota tersebut menjadi kumuh dan tidak nyaman dikunjungi para pejalan kaki yang bertujuan refreshing ke tempat tersebut. 

Selain pedagang yang berjualan di dalam area taman Pemkot Cimahi tersebut dengan beragam jenis dagangannya, juga terdapat pedagang dari kelas menengah yang ikut memanfaatkan keramaian di sana. Mereka berasal dari kalangan menengah karena berjualannya saja menggunakan mobil yang harganya ditaksir senilai ratusan juta rupiah. Mobil tersebut diparkir di sisi jalan di sekitar taman Pemkot Cimahi.

Penjual daari kalangan kelas ekonomi menengah yang menjual pakaian dagangannya tak jauh dari mobilnya (Sumber: J.Haryadi) 
Penjual daari kalangan kelas ekonomi menengah yang menjual pakaian dagangannya tak jauh dari mobilnya (Sumber: J.Haryadi) 

Sebuah mobil sedan yang dipakai untuk berjualan di area Taman Kota Pemkot Cimahi (Sumber: J.Haryadi)
Sebuah mobil sedan yang dipakai untuk berjualan di area Taman Kota Pemkot Cimahi (Sumber: J.Haryadi)

Para pedagang bermobil ini tampaknya sudah terbiasa berdagang menggunakan mobil mereka. Mobil tersebut bukanlah mobil yang sengaja disulap atau dimodifikasi untuk berdagang, seperti misalnya mobil sejenis pickup, tetapi ini mobil minibus atau mobil sedan biasa. Ada yang membuka pintu belakang mobilnya dan menyimpan barang dagangannya di bagasi mobilnya, ada juga yang menaruh barang dagangannya di atas kap mobil maupun di sisi mobilnya.

Sebuah mobil mini bus yang dipakai berjualan sepatu oleh pemiliknya (Sumber: J.Haryadi)
Sebuah mobil mini bus yang dipakai berjualan sepatu oleh pemiliknya (Sumber: J.Haryadi)

Tampaknya pandemi covid-19 ini telah meluluhlantakkan perekonomian masyarakat sehingga banyak orang yang terpuruk. Apapun dilakukan orang asal bisa makan untuk bertahan hidup. Salah satu cara menari nafkah yaitu berdagang. 

Namun, alangkah baiknya kalau mau berdagang pada tempatnya, bukan di sembarang tempat. Kalau pun di sekitar taman Pemkot Cimahi diperbolehkan berdagang, hendaknya pemerintah setempat membuat regulasi yang jelas sehingga mereka bisa berjualan dengan tertib tanpa harus mengganggu hak orang lain yang ingin refreshing di sana. 

Kalau Anda bepergian ke taman kota, ingin refreshing atau ingin berjualan? Semua terserah Anda. Kita bebas menentukan tujuan kita datang ke taman kota. Prinsipnya sederhana, asal kita tidak membuat orang lain menjadi kecewa dan merasa tidak nyaman. Saling harga menghargai adalah sikap terpuji.  Saling memahami dan mengamini regulasi yang ada merupakan sikap bijak yang bisa diambil semua pihak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun