Mohon tunggu...
Jumari Haryadi Kohar
Jumari Haryadi Kohar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, trainer, dan motivator

Jumari Haryadi alias J.Haryadi adalah seorang penulis, trainer kepenulisan, dan juga seorang motivator. Pria berdarah Kediri (Jawa Timur) dan Baturaja (Sumatera Selatan) ini memiliki hobi membaca, menulis, fotografi, dan traveling. Suami dari R.Yanty Heryanty ini memilih profesi sebagai penulis karena menulis adalah passion-nya. Bagi J.Haryadi, menulis sudah menyatu dalam jiwanya. Sehari saja tidak menulis akan membuat ia merasa ada sesuatu yang hilang. Oleh sebab itu pria berpostur tinggi 178 Cm ini akan selalu berusaha menulis setiap hari untuk memenuhi nutrisi jiwanya yang haus terhadap ilmu. Dunia menulis sudah dirintis J.Haryadi secara profesional sejak 2007. Ia sudah menulis puluhan judul buku dan ratusan artikel di berbagai media massa nasional. Selain itu, ayah empat anak ini pun sering membantu kliennya menulis buku, baik sebagai editor, co-writer, maupun sebagai ghostwriter. Jika Anda butuh jasa profesionalnya dihidang kepenulisan, bisa menghubunginya melalui HP/WA: 0852-1726-0169 No GoPay: +6285217260169

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Gara-gara Corona, Harga Ayam Potong Ikut Merana

29 April 2020   22:31 Diperbarui: 30 April 2020   03:59 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber:lembangpedia.com)

Selain sayuran, harga daging sapi termasuk stabil atau normal. Namun, masih tergolong tinggi yaitu kisaran harga antara Rp 120.000 -- Rp 130.000 per Kg. Harga telor ayam juga normal berada di antara Rp 22.500 -- Rp 24.000.

Bumbu dapur non sacet juga normal. Namun ada juga beberapa bumbu yang hargnya melonjak tinggi seperti jahe menjadi Rp 60.000 per Kg, bawang putih dan bawang merah yang semula Rp 6000- Rp 7.000 per Kg menjadi Rp 13.000 -- Rp 14.000 per Kg.

Kondisi WFH banyak digunakan masyarakat di daerah saya terutama yang melek teknologi untuk ikut berdagang komoditas kebutuhan sehari-hari seperti makanan dan pakaian. Mereka menjual secara online, baik hanya melalui media sosial dengan cara membuat daftar harga dan membagikannya di grup-grup WhatsApp (WA) maupun membuat aplikasi khusus penjualan online berbasis Android yang bisa di download melalui play store. 

Kalau saya sendiri biasanya memanfaatkan cara tradisonal maupun cara modern. Kadang saya membeli di warung tetangga rumah dengan tujuan ikut juga membantu usaha mereka. Namun, untuk produk tertentu saya membelinya melalui aplikasi online. Tidak jarang juga saya membeli bahan makanan dari pedagang keliling yang masih boleh beroperasi meskipun sekarang wilayah Bandung Raya sedang diterapkan PSBB.

Bagaiman dengan di daerah Anda?

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun