[caption caption="Situs "Batu Kodok" di Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Lampung Utara (Sumber foto: Benny Syamsuri)"][/caption]
Oleh: J. Haryadi
Situs “Batu Kodok” terletak di Desa Talang Batu Kodok, Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Lampung Utara. Jarak menuju lokasi situs ini sekira ± 55 km dari Kotabumi dan bisa ditempuh dengan kendaraan bermotor sekira 1 ½ jam. Dari desa terdekat yang berjarak sekira 3 km, kita harus melalui jalan desa yang masih terbuat dari tanah dan biasanya becek, licin serta berlumpur jika sedang terkena air hujan.
Konon situs “Batu Kodok” ini secara fisik berbentuk seonggok batu yang merupakan fosil peninggalan pra sejarah yang posisinya tepat berada ditengah-tengah perkampungan penduduk, persis di depan Mushola Nurul Fatah, Desa Talang Batu Kodok. Tidak jauh dari situs ini terdapat juga beberapa batu yang tertata rapi dan terlihat seperti ruang pertemuan para raja-raja zaman dahulu.
[caption caption="Beberapa Batu yang Tersusun Rapi di Sekitar Situs "Batu Kodok" (Sumber foto: Benny Syamsuri)"]
Selain sering dikunjungi penduduk lokal, situs “Batu Kodok” juga dikunjungi oleh penduduk luar KecamatanTanjung Raja, seperti orang dari Kotabumi, Bukit Kemuning, Kota Bandar Lampung, bahkan dari Baturaja, Provinsi Sumatera Selatan. Keberadaannya memang sudah mulai dikenal luas.
Kedatangan masyarakat ke situs “Batu Kodok” ternyata mempunyai tujuan yang berbeda-beda. Ada yang datang hanya ingin sekedar berwisata dan penasaran dengan keberadaan batu tersebut. Ada juga yang datang kesana dengan tujuan khusus seperti berziarah, bermunajat kepada Allah dengan bersareat berada di sekitar batu itu atau ada juga yang bernazar di sana.
Ustad Ahmad Nizar mengaku kalau dirinya pernah diminta oleh seorang pengunjung untuk memotong seekor kambing tepat di depan batu tersebut. Kemudian orang tersebut menyelimuti batu tersebut dengan kelambu berwarna putih. Dia tidak tahu persis maksud orang itu melakukannya.
Uniknya, batu yang sering dikeramatkan itu sepertinya mempunyai kekuatan magis. Jika ada orang yang berprilaku negatif, misalnya dengan berkata seenaknya dengan maksud menghina keberadaan batu tersebut atau mengotorinya, pasti dia akan mengalami kejadian buruk. Sudah beberapa orang yang mengalaminya.
Pernah suatu hari ada seseorang yang datang kesana dengan niat agar dirinya menang judi. Dia memohon kepada batu agar mendapatkan berkah berupa kemenangan dalam setiap aksi bejadnya bermain judi. Malam harinya, orang tersebut tiba-tiba seperti ada orang yang memukulnya, sehingga membuatnya terpental, terbanting dan terseret beberapa meter sampai dirinya jatuh pingsan. Tentu masih banyak lagi kejadian-kejadian aneh lainnya.
***