Lia Wantu Sang Photografer Wanita (Sumber foto: Wantu Photography)
Oleh: J. Haryadi
Profesi photographer biasanya dilakoni oleh kaum pria, tetapi bukan berarti seorang wanita tidak bisa melakukannya. Faktanya, Lia Wantu mampu membuktikannya. Kini wanita berbintang Aquarius tersebut telah sukses menekuni profesinya sebagai seorang freelance photographer. Dibawah bendera “Wantu Photography”, usahanya kian sukses dan semakian dikenal publik.
Maraknya dunia maya menjadi berkah tersendiri bagi wanita penggemar Chinese food, Sundanese Food dan sayur asem ini. Lia cukup eksis berpromosi di dunia maya seperti Facebook dan Twitter. Beberapa hasil jepretan kameranya bisa dilihat dalam album photonya.
Wanita dengan nama asli Lia Mas Mutia Sari ini mulai menekuni dunia photography sejak 2003 yang lalu. Ternyata dalam menekuni profesi sebagai seorang photographer wanita tidaklah semudah yang dibayangkannya. Harga kamera yang cukup mahal membuat Lia harus berjuang keras untuk bisa memilikinya. Berkat usahanya, akhirnya dia mampu membeli kamera bermerk pertamanya, yaitu kamera Ricoh, Lensa 50 mm yang saat itu masih menggunakan film. Dia bersyukur kini sudah mampu memiliki kamera Canon 70D untuk menunjang pekerjaan profesionalnya.
Aktivitas keseharian Wanita Single Parent yang pernah mengalami kegagalan berumah tangga dan mempunyai satu orang anak ini tidak jauh dari kamera. Kalau tidak memotret, ya di potret. Tidak heran kalau dirinya sulit ditemui karena kesibukannya meliput berbagai even seperti photo wedding, pre wedding event, pembuatan company profile, photo product, modeling dan berbagai aktivitas lainnya.
Pernah Bercita-Cita Menjadi Polwan
Masa kecil Photographer Wanita kelahiran Majalengka, 1 Februari 1980 ini penuh dengan liku-liku kehidupan. Lia berasal dari keluarga yang sangat sederhana dan sudah kenyang dengan pahit getirnya kehidupan. Namun kondisi tersebut tidak membuatnya lemah, apalagi berputus asa.
Putri dari pasangan Sherman (57) dan Sunarying (52) ini harus berjuang keras agar dirinya bisa tetap bersekolah, demi mengejar cita-citanya. Himpitan ekonomi telah memaksanya harus mencari pekerjaan dan belajar hidup mandiri. Sejak saat itu Lia bertekad akan membahagiakan orang tuanya dan membantu membiayai sekolah adik-adiknya. Dia ingin menjadi anak yang berbakti kepada kedua orangtuanya.
Jauh sebelum dirinya sukses sebagai Photographer Wanita, Lia pernah bercita-cita ingin menjadi seorang Polisi Wanita (Polwan). Dia begitu tertarik melihat abdi negara ini. Postur tubuhnya yang tinggi dengan berat badan proporsional membuat dirinya merasa yakin bisa diterima. Namun karena situasi yang tidak mendukung, akhirnya cita-citanya kandas ditengah jalan.
Seperti kata pepatah, “Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda”. Gagal tidak membuat Lia uring-uringan atau patah arang. Anak pertama dari tiga bersaudara ini lalu mencari jalan lain untuk mengubah nasibnya. Akhirnya dia memilih bekerja sebagai seorang photographer, terutama Photo Wedding, demi memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Pilihan tersebut ternyata tepat. Buktinya kini dia sudah berhasil menjadi salah satu photographer wanita yang sukses.
Apa yang sudah diperjuangkannya dalam dunia photography benar-benar telah berhasil mendongkrak ekonomi keluarganya. Wanita cantik ini berhasil membantu orangtuanya untuk menyekolahkan semua adik-adiknya. Berkat tangan dinginnya, kini semua adik-adiknya sudah mandiri. Seorang adik lelakinya sudah berumah tangga dan bekerja di sebuah dealer motor sebagai staf marketing. Sementara itu adik perempuannya berhasil menjadi seorang Polwan, meneruskan cita-citanya yang kandas.
Masa Sekolah
Wanita bertinggi badan 164 Cm dan berat badan 55 Kg ini pernah bersekolah di Sekolah Dasar (SD) Ciborelang 1 dan lulus pada 1992. Kemudian Lia melanjutkan sekolahnya ke SMP Negeri 1 Jatiwangi dan lulus pada 1995. Setelah itu dia meneruskan di SMU Negeri 1 Jatiwangi dan lulus pada 1998.
Selama masih di SMU, Penggemar Lagu-lagu Slank, Lobo dan Pitbull ini juga mengikuti pendidikan kursus Bahasa Inggris dan Manajemen Perkantoran di MEC. Prestasi belajar Lia yang bagus membuat lembaga tersebut memberikan beasiswa Bahasa Inggris kepadanya.
Selain itu Lia juga ikut kegiatan ekstra kurikuler seperti pramuka. Dalam bidang ini dirinya pernah menjabat sebagai Judat 1 Kartini. Dirinya juga pernah ikut dalam tim pengibar bendera (Paskibra) di sekolahnya dan berhasil masuk dalam tim Paskibra Kabupaten Majalengka Angkatan 1996.
Lia juga aktif mengikuti kompetisi dalam bidang olah raga, seperti basket dan volly ball yang menjadi kegemarannya. Dia juga ikut dalam lomba speech contest. Semua itu diselenggarakan di Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat.
Prestasi Yang Pernah Diraih
Berbagai penghargaan yang pernah diperolehnya diantaranya adalah Penghargaan dari Original Record Indonesia dalam acara Kolaborasi 21 photographer wanita. Lalu Penghargaan dari Original Record Indonesia sebagai Tim Pendukung Kent Tatto world record. Lia juga aktif berpartisipasi dalam berbagai komunitas photography di Kota Bandung, seperti PAF dan KOFABA.
Kegiatan Lia dalam dunia photography juga pernah diliput oleh beberapa stasiun TV. Misalnya dirinya pernah tampil di TV dalam tayangan acara “Iteung Motret” yang meraih rekor ORI. Dia juga pernah tampil di beberapa stasiun TV dalam siaran Live di acara Bandung Land Festival.
Pengagum R.A. Kartini
Aktivitasnya yang padat membuat Penggemar Musik Pop ini terkadang merasa lelah. Namun karena sudah terlanjur mencintai pekerjaannya, rasa lelah itu sudah tidak dirasakannya. Jika kebetulan sedang tidak ada job, Lia mengisi waktu luangnya bersama rekan-rekannya sesama photographer dan model dengan hunting lokasi pemotretan. Kalau tidak, dia berselancar di dunia maya dan sharing di media sosial.
“Aku suka ke daerah pegunungan, pantai dan alam pedesaan untuk mencari inspirasi dan hunting photo,” ujarnya penuh semangat.
Pengagum tokoh wanita Raden Ajeng Kartini merasa senang karena profesinya sebagai photographer didukung penuh oleh kedua orangtuanya. Menurut Lia, photography adalah hobi yang sangat menyenangkan sekaligus bisa menghasilkan uang.
“Saya kagum dengan sosok Kartini. Beliau memberikan inspirasi dan semangat bagi kaum perempuan Indonesia untuk bangkit dari ketidakberdayaan dan kebodohan,” ujarnya.
Lia juga berpesan kepada sesama photographer wanita, “Mari kita terus berkarya dan bersemangat dalam mewujudkan cita-cita kita agar bisa mencapai kesuksesan sebagai perempuan masa kini yang mengangkat martabat dan nilai-nilai perjuangan Kartini”.
Menurut Lia, wanita Indonesia harus banyak belajar dan mau giat berlatih agar memiliki keterampilan, sehingga menjadi seorang profesional dibidangnya. Tentu saja diperlukan juga bimbingan dan support dari semua pihak. Dengan memiliki skill yang tinggi maka kesuksesan pasti akan datang menghampiri.
“Jadilah wanita mandiri, bersemangat dan pintar, agar tidak diremehkan dan dipandang sebelah mata oleh orang lain. Tirulah apa yang sudah dilakukan Kartini” katanya berapi-api.
Lia juga mengidolakan bintang film Angelina Joly. Selain karena keren, juga karena Joly terlihat tomboy dan sering tampil seksi. Apalagi ketika aktris tersebut berperan dalam film Tom Rider.
Ketika ditanya tentang motto hidupnya, Phografer wanita peraih Motto hidupnya sangat sederhana, “Tidak merugikan orang lain dan tidak bergantung sama orang lain”.
“Selalu on time and just be my self,” pungkas Lia.
Lia Wantu Gallery
[caption id="attachment_419002" align="aligncenter" width="333" caption="Lia Wantu in Action 2 (Sumber foto: Wantu Photography)"]