Wajah adalah jendela kamar, dan senyuman adalah mentari pagi yang merasuk di sela-selanya. Tawa riang adalah siang. Diam adalah kelam malam, dan senyuman adalah cahaya pagi yang menautkan keduanya. Wajah yang yang tak tersenyum serupa kuncup bunga yang tak kunjung mekar: layu di ranting yang kering. ———————————————————————– Dari tulisan lima baris berjudul Ibtisam (Senyuman) di halaman ke-232 dari buku berjudul Kalimat Tun’isyu al-Hayah karya El Azrak. Diterjemahkan oleh Juman Rofarif. klik: http://jumanrofarif.wordpress.com/2009/12/16/senyuman/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H