[caption id="" align="aligncenter" width="287" caption="ilustrasi: syifa.files.wordpress.com"][/caption] Saya pernah kaya dari bisnis online, sekarang saya jatuh dan saya akan bangkit lagi.
Pertengahan 2010 lalu saya mulai bisnis online, bisnis yang bahkan dulu terpikirpun tidak. Saya berpikir mungkin akan gagal dan mungkin juga saya akan sukses di bisnis ini. Saya membuka rekening di dua bank yang biasa digunakan untuk transaksi online yaitu BCA dan Bank Mandiri. Membuka akun dan lapak di Kaskus.us yang sekarang sudah berganti dengan kaskus.co.id. Belajar dari lapak-lapak lain sejenis dan mendesain lapak pertama saya. Bisnis yang saya jalankan adalah bisnis yang sangat likuid, hanya dalam hitungan menit duit saya akan menjadi barang maya dan dalam hitungan menit juga akan menjadi uang. Saya menjual alat penukaran game yang kemudian disalah gunakan sebagai alat berjudi online. Bisnis ini sangat menjanjikan dalam jangka pendek dengan resiko yang sangat besar, karena transaksinya dianggap ilegal oleh penyedia game maka sewaktu-waktu kita akan kehilangan semuanya akibat di banned oleh penyedia game. Sebagai alat komunikasi antara penjual dan pembeli kami para penjual online menggunakan layanan yahoo massangger dan tidak lupa mencantumkan no HP. Dengan niat yang yang tulus dan berjanji dalam diri saya untuk tidak akan menipu pembeli saya mulai menjalankan bisnis ini, mulai dari pengecer hingga kemudian menjual dengan partai besar. Sebagai pedagang baru yang tidak memiliki reputasi saya menganjurkan pembeli menggunakan jasa (Rekber) rekening bersama atau pihak ketiga sebagai penengah yang dalam transaksi jual beli online. Tapi banyak juga pembeli yang langsung percaya dan langsung tranfer duit kemudian saya mengirimkan barang saat itu juga. Awal Tertipu Karena percaya pada seseorang pembeli saya tertipu. Pengalaman ini berawal ketika buyer ini sering bertransaksi dengan saya, dia adalah pembeli untuk dijual lagi. Dalam setiap transaksi saya selalu mengirim barang duluan dan dia membayar kemudian, karena melihat testimoni buyer dia cukup meyakinkan yang membuat saya percaya. Beberapa kali transaksi dia selalu membayar transaksi terakhir dia menipu beserta beberapa orang yang tertipu. Pernah juga saya hampir tertipu oleh pembeli yang kemudian memfitnah di lapak yang membuat reputasi saya sedikit down namun setelah saya melakukan pembelaan dengan bukti-bukti kuat semuanya kembali normal. Ternyata penipu itu memanfaatkan rekening saya untuk menipu orang lain atas jual beli HP, kemudian menuduh saya mencuri alat game yang sudah di belinya. Ada-saja jalan orang untuk menipu hingga saya sangat geram dengan penipu dimanapun termasuk penipuan bisnis investasi. Mereka lebih rendah dari binatang, karena dampak dari penipuan sangat luas. Dari sekedar pembeli menjadi teman. Dalam bisnis online tidak jarang kita mendapatkan teman yang bisa kita percaya. Masih banyak orang yang jujur diantara belantara dunia maya yang rawan penipuan. Beberapa konsumen yang kemudian menjadi pelanggan setia akhirnya menjadi teman. Pernah saya mempercayakan uang 5 juta saya pada pembeli, karena barang yang sulit terjual seorang teman bersedia menjualkan barang saya denga cara di cicil. Semuanya kembali dengan selamat bahkan saling hutang sudah biasa jika kita saling percaya bahkan meskipun tidak mengenal wajah. Dari berbisnis online saya jadi banyak memiliki teman di penjuru nusantara. Meskipun saat ini saya sudah tidak jualan online dan berada pada roda yang paling rendah dan posisi paling miskin, banyak pelajaran berharga dari bisnis online. Banyak penipuan dalam bisnis online tapi masih banyak juga kejujuran disana.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI