Mohon tunggu...
Humaniora

Bela Ulama dan Bela Islam

31 Januari 2018   14:10 Diperbarui: 31 Januari 2018   15:48 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Banyak isu saat ini yang sangat menggemparkan adalah kebencian terhadap ulama dan mencoreng nama baik ulama dengan cara provokasi-provokasi yang tanpa alasan dan dalil sehingga banyak dari kalangan muslim ikut-ikutan didalam pendiskriminasian itu, berbagai usaha terus dilakukan oleh oknum-oknum tertentu untuk menjatuhkan marwah ulama dengan berbagai cara, baik itu melalui media ataupun komunikasi antar muka, hal ini tentunya sangat berbahaya apabila kita terjerumus dan ikut-ikutan.

Oleh karena itu penting kiranya kita mencari kebenaran terlebih dahulu sebelum menuduh ulama melakukan provokasi kejahatan karena kebanyakan dari kita sekarang ini adalah menuduh tanpa bukti dan dalil yang jelas sehingga pandangan masyarakat menjadi terbagi-bagi, ada yang pro ulama dan ada yang kontra, kita harus menjaga marwahnya ulama dan kita harus menjadi cerdas untuk hal itu.

Hukum pada saat ini sudah tidak stabil lagi dan bahkan banyak mengarah kepada hal-hal yang sifatnya ingin menjatuhkan pihak lawan dan ketika hukum sudah berbicara maka kebenaran yang awalnya jelas, terang menjadi kabur karena banyak dalil-dalil palsu yang dijadikan alasan agar hukum itu bisa terwujud.

Kita tidak bisa mengharapkan bantuan siapa-siapa untuk masalah ini kecuali tetap kokoh berdiri dan mendampingi ulama yang benar dan taat yang selalu memberikan motivasi kepada kita agar kita selalu berada dijalan yang benar khususnya didalam meluruskan kembali penyimpangan-penyimpangan yang selama ini kita rasakan di Negara yang mayoritas penduduknya muslim ini.

Undang-undang dasar dan pancasila menjadi senjata bagi oknum-oknum tertentu untuk menembak ulama-ulama yang mengancam ranah birokrasi mereka, padahal mereka tahu bahwa undang-undang dasar dan pancasila tidak akan ada apabila tidak ada campur tangan ulama dan pahlawan-pahlawan besar Negara ini.

Ulama selalu dikatakan kontra terhadap demokrasi, pancasila, undang-undang dasar, padahal merekalah yang senantiasa berjuang memenangkan perlawanan dari penjajahan Negara-negara asing yang ingin menghancurkan Indonesia dulunya dan ketika Indonesia sudah terbentuk menjadi sebuah Negara maka ulama ditiadakan, mana mungkin ulama yang menegakkan negara ini bersama para pahlawan ingin menghancurkan kembali negara ini  dengan isu-isu yang timbul saat ini mengenai ulama.

Padahal didalam islam sudah disebutkan dan tertera didalam didalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abdullah bin 'Amr ibnul 'Ash, katanya: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dengan mencabutnya dari hamba-hamba. Akan tetapi dia mencabutnya dengan diwafatkannya para ulama sehingga jika Allah tidak menyisakan seorang alim pun, maka orang-orang mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh. Kemudian mereka ditanya, mereka pun berfatwa tanpa dasar ilmu. Mereka sesat dan menyesatkan." (HR. Al-Bukhari no. 100 dan Muslim no.2673).

Ini menunjukkan bahwa betapa pentingnya eksistensi ulama ditengah-tengah masyarakat kita, karena didalam diri mereka terdapat banyak ilmu baik itu ilmu dunia maupun ilmu tentang akhirat.

Surah ali Imran : 137 Allah berfirman

"Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunah-sunah Allah; karena itu berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan para rasul."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun