Apakah kita, sebagai pengguna media sosial, menyadari bahwa selama ini sering melihat perilaku-perilaku LGBT yang dinormalisasi oleh pengguna medsos di berbagai platform platform media sosial, seperti Instagram, Tik Tok dan Facebook.Â
Sekarang, saya akan membahas satu per satu terkait judul artikel di atas mungkin kita tidak menyadari bahwa apa yang kita lihat di platform platform media sosial adalah bagian dari perilaku LGBT.Â
 sesuatu hal yang kita tidak sadari sebagai pengguna media sosial, kadang kadang kita melihat ada selebgram atau tiktokers yang melakukan live laki-laki gemulai yang live menggunakan baju perempuan bahasa suara yang menyerupai perempuan namun banyak yang berkomentar di kolom live tersebut, terdapat berbagai tanggapan; ada yang memuji kecantikannya ada yang memuji tata cara bahasanya seperti perempuan pada umum dan sangat jarang ada yang memberikan teguran itulah Sebab mereka merasa Apa yang dipertontonkan sesuatu hal yang normal-normal.Â
Apakah contoh di atas merupakan salah satu bukti bahwa kita, sebagai pengguna media sosial, harus lebih jeli dan berhati-hati ketika menggunakan platform tersebut? Terlebih lagi, kita memiliki anak-anak yang sedang tumbuh, terkadang sulit untuk mengontrol dan memantau apa yang mereka tonton saat menggunakan Gadget.Â
Pertanyaannya untuk sahabat Kompasiana Apakah live streaming seorang laki-laki di media sosial dengan gerakan melambai dan mengenakan pakaian perempuan termasuk dalam perilaku LGBT?Â
Kemudian, ada pertanyaan selanjutnya mengenai kasus predator seks di salah satu panti asuhan di Tangerang, dimana tersangkanya bernama sudirman yang menyasar korban anak-anak yang tidak berdosaberdosa.Â
Apakah itu termasuk salah satu perilaku LGBT?Â
Dari beberapa kasus besar yang terjadi di Indonesia yang melibatkan tersangka tersangka dengan perilaku seks menyimpang,  dapat dilihat hal ini diawali dengan menormalisasi perilaku-perilaku awal mereka. oleh karena itu, kita seharusnya tidak memberikan ruang bagi individu yang berperilaku seperti LGBT.Â