Mohon tunggu...
Jumadil Rahanyamtel
Jumadil Rahanyamtel Mohon Tunggu... -

Relax

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kebudayaan Masyarakat Sorong

26 November 2013   10:54 Diperbarui: 4 April 2017   18:13 2496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13854379761358412626

Papua adalah salah satu sejarah yang terlupakan. Tidak banyak yang tau secara jelas bagaimana sejarah papua yang sesungguhnya. Adapun bukti-bukti sejarah tidak banyak didukung.daerah papua memang sebagian besar masih berupa hutan belantara.akan tetapi dibalik itu terdapat banyak sejarah yang belum diketahui banyak orang. Alam papua sangat indah dan masih alami menyimpan rahasia.Alam yang sangat bermanfaat, minyak yang berlimpah maupun emas-emas bertaburan di daerah ini. Akan tetapi jika kita lengah bisa juga alam ini rusak. Kita harus melindunginya, jangan hanya mengeruk kekayaan bumi papua, akan tetapi tidak diperhatikan akibat yang akan terjadi.

Sesungguhnya papua merupakan alam yang eksotis dengan keanekaragaman budaya,bahasa,bahasa,adat maupun keanekaragaman hayatinya. Papua banyak memiliki suku dan bahasa berbeda-beda dan beratus-ratus perbedaan meskipun berbeda pulau. Selain itu juga banyak tarian-tarian yang beranekaragam,salah satunya adalah daerah sorong. Letak daerah sorong secara geografis berada tepat pada gambar kepala burung,karena dalam peta tergambar lebih menyerupai kepala burung. Sorong dihuni oleh suku asli moi,dalam suku ini terdapat banyak kebudayaan yang berbeda-beda dengan suku papua lainnya,Perlu kita tahu bahwa papua merupakan satu-satunya wilayah di Indonesia yang memiliki suku bangsa yang pailing banyak,serta unik.

Pada umumnya masyarakat papua hidup dalam sistem kekerabatan yang menganut garis keturunan dari pihak ayah. Pada daerah-daerah di papua umumnya dan secara khusus di kota sorong yang bervariasi topografinya terdapat kelompok suku dengan budaya dan adat istiadat yang saling berbeda terutama bahasa masing-masing sukunya. Dengan perbedaan adat istiadatnya maka secara garis besar penduduk pribumi di kota sorong dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok besar yaitu:

1. Penduduk daerah pantai dan kepulauan.

Dengan ciri-ciri umum,rumah diatas tiang (rumah panggung), mata pencaharian mencari sagu dan menangkap ikan. Untuk kategori ini suku raja ampat dan suku inanwatan sangat dominan, tetapi secara khusus di kota sorong, raja ampatlah yang memiliki areal adat lautan yang cukup luas dengan hampir sebagian besar warga sukunya yang berprofesi sebagai nelayan, sedangkan suku inanwatan dan suku moi wilayah mata pencahariannya khususnya di laut sangat kecil dan hanya sebagian kecil warganya yang berprofesi sebagai nelayan serta sebagian besarnya adalah petani khususnya berladang.

Situasi dan kondisi sosial ekonomi mayarakat dari suku raja ampat rata-rata berprofesi sebagai nelayan dengan tingkat pendapatan tidak terlalu besar,mengingat teknologi yang digunakan dalam melakukan aktivitas mata pencaharian.

2. Penduduk daerah pedalaman yang hidup pada daerah sungai,rawa,danau dan lembah serta kaki gunung.

Pada umumnya bermata pencaharian menangkap ikan,berburu dan mengumpulkan hasil hutan. Untuk kategori ini suku tehit serta sebagian besar suku moi sangat dominan tetapi secara khusus di kota sorong suku moi yang memiliki areal adat yang cukup luas serta hamper sebagian besar warga kedua suku ini berprofesi sebagai petani ladang.

3. Penduduk daerah dataran tinggi

Rata-rata bermata pencaharian berkebun,beternak secara sederhana. Untuk kategori ini suku maybrat dan sebagian lagi suku tehit sangat dominan,tetapi secara khusus di kota sorong suku maybratlah yang memiliki peran yang cukup luas dengan hampir sebagian besar warga sukunya berprofesi sebagai pegawai negeri sipil dan petani ladang,suku ini juga terkenal bertemperamen dan watak keras. Suku ini sangat dominan di kota sorong,karena peran dari sebagian warganya cukup berpengaruh baik di pemerintahan dan hampir mendominasi setiap jabatan di instansi pemerintah yang ada kota sorong. Kota sorong juga merupakan satu-satunya kota di papua dengan sebagian penduduk asli memiliki keterampilan tenun ikat,biasanya disebut masayarakat setempat sebagai kain timor. Kain timor masuk ke sorong di bawa oleh misionaris dan guru dari timor,mereka memperkenalkan kain timor sekaligus melatih dan mendidik putra-putri setempat belajar menenun kain timor,ketika masyarakat besar di sebagian besar di papua mengenakan koteka,rumbai dan awur,masyarakat sorong justru telah mengenakan sarung timor,sarung timor menjadi mas kawin paling bergengsi dan paling mahal di sorong. Makin banyak keluarga memiliki sarung timor,status sosial mereka pun makin tinggi,terutama sarung timor peninggalan zaman dulu.

Masyarakat moi adalah masyarakat lebih maju, Suku tersebut adalah merupakan penduduk asli kota sorong suku ini merupakan jumlah populasi tebesar dari total keseluruhan penduduk pribumi yang ada di daerah ini. Walaupun suku ini memiliki hak wilayah sah dari kota sorong,namun keberadaan mereka tergeser dan menyebar di distrik bagian timur dan utara kota sorong. Tanah warisannya pun telah diberikan kepada suku-suku lain melalui barter atau telah di bayar kepada suku yang lain. Biasanya dengan cara membayar mas kawin dengan menggunakan kain timor dan sebagian lagi diberikan kepada menantunya yang telah mengawini anak dari suku ini.

Pada tahun 1850an kota sorong mutlak di kuasai oleh suku ini tetapi setelah tahun 1953 sampai saat ini suku ini pola bermukimnya kearah timur kota sorong yang diakibatkan dari proses migrasi penduduk yang ada disekitar wilayah kepala burung dan warga suku lain yang datang bermigrasi ke kota sorong. Untuk suku ini rata-rata berprofesi sebagai petani dan sebagian lagi adalah nelayan. Teknologi bertani dan nelayan yang masih tergolong tradisional yang mengakibatkan tingkat pendapatan relatif sangat kecil.

Untuk suku moi sebagian besar warganya adalah petani ladang dengan persebarannya yaitu berkebun dan hasilnya tiap hari dibawa ke pasar sentral sorong untuk dipasarkan disana sebagian warganya lagi berprofesi sebagai pegawai negeri sipil yang bekerja pada kantor di beberapa distrik sorong.karena tersedia fasilitas pendidikan yang cukup lengkap. Untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari di lingkungannya,rata-rata mereka pergi ke kios atau toko yang berada di sekitar lingkungannya. Penduduk asli sorong adalah suku moi,secara umum suku moi dapat kita gambarkan bagaimana kehidupan budaya,perekonomian,pola bermukim,dan sebagainya. Suku di papua begitu banyak menyimpan suatu keindahan-keindahan,serta keunikan-keunikan tersendiri. Pada masa sekarang jika kita melihat secara umumbahasa yang digunakan oleh masyarakat moi adalah bahasa Indonesia dengan logad yang khas orang papua,karena bahasa yang digunakan sudah sangat minim dan hanya ada pada kalangan orang tua. Sedangkan menurut masyarakat setempat arti kata moi itu sendiri adalah bahasa yang satu. Selain itu juga secara umum kedudukan perempuan atau para istri yang sedang mengandung dianggap sebagai hal biasa. Jadi,tidak mendapatkan perhatian istimewa.

PROFIL SINGKAT

Nama saya jumadil rahanyamtel, Lahir di maluku tanggal 16 Februari 1990.Hobi saya Menulis dan berolahraga.Saya adalah mahasiswa UMS (universitas muhammadiyah sorong)FKIP bahasa Inggris,semester VII,mau tau lebih lanjut silahkan hub.i email facebook saya jumadil_rahanyamtel@yahoo.co.id....makasihhhh..:-)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun