Bagaimana menyikapi kakak - adik yang masih sama - sama kecil, tapi cekcok terus seperti Tom and Jerry?
Hampir setiap hari selalu saja ada yang membuat tiga anak saya ribut, masalah bisa dari hal yang sangat sepele sekalipun, bahkan bisa di bilang nggak penting untuk di ributkan, saya sih menanggapinya dengan santai selama mereka ribut nggak pakai pukul, tinju , tendang, apalagi menggigit, Alhamdulillah anak-anak saya ributnya nggak pake kekerasan, dan lagi saya bisa maklum mereka masih kanak-kanak dan keributan yang di buat hanya untuk mencari perhatian dari bundanya.
masalah anak anak yang ribut bukan terjadi pada anak saya saja, tetangga saya punya dua anak lelaki yang juga masih kecil juga suka berantem, saling mengolok olok sambil teriak-teriak, parahnya lagi jika sudah rebutan mainan bisa sampai pukul-pukulan.... pokokmya persis Tom and Jerry, saya suka khawatir kalau-kalau anak saya meniru mereka yang suka mengeluarkan kata-kata yang nggak sopan, maklum karena rumah kami sangat berdekatan, berbisik aja bisa kedengeran apalagi kalau suara teriakan ^_^
Ajang Belajar Alamiah
Marilyn Heins M.D. (pakar parenting, Pedriatic University of Arizona College) menggambarkan percekcokan kakak-adik sebagai bagian alamiah kehidupan keluarga yang punya anak lebih dari satu, bertengkar adalah cara kakak adik belajar hidup berdampingan dengan orang lain menjadi makhluk sosial.
kakak adik yang bertengkar sebenarnya sedang mempelajari banyak hal, sebagai orang tua kita mengarahkan arti pertengkaran kepada anak anak bahwa mereka sedang belajar untuk mengalah, bernegosiasi, mengekspresikan emosi, mengakomodasikan keinginan orang, mengatasi rasa iri dan cemburu, sehingga mereka paham dalam belajar bagaimana seharusnya hidup berdampingan bersama saudara dan lingkungan sekitar.
4 hal yang membuat anak sering bertengkar
Saya bisa mahfum mengapa anak anak saya sering bertengkar, tak lain karena mereka masih kecil, ada beberapa hal yang mudah menyulut pertengkaran mereka, antara lain:
- Masih lebih banyak memikirkan diri sendiri, dibanding memikirkan orang lain, ini membuat mereka mau menang sendiri, sehingga membuat saudaranya jengkel
- Masih suka main sendiri, meski sudah pandai main bersama, berlian anak kedua saya lebih suka main   sendiri sesekali tanpa di ganggu oleh kakaknya kyara, tapi sikakak tidak bisa memahami keinginan adiknya yang nggak mau di ganggu saat bermain dan terus saja memaksa adiknya untuk mau bermain bersama, alhasil berlian yang ingin menyendiri merasa kesal dan akhirnya menangis mengadu kepada saya bundanya, :)
- Sering mengadu, sepulang kerja kemarin malam kak kyara mengadu pada saya, " Bunda..., tadi bian tidur siang ngompol, kebanyakan minum susu sih, terus nahan -nahan pipis, diajak pipis dulu sebelum tidur nggak mau, nggak malu ih..., dah besar ngompol... !" si kakak ngadunya kebablasan jadi meledek si adik, Berlian rupanya tersinggung dan malu karena diledek sama kakaknya, gantian deh berlian yang ngadu sambil nangis dan ngebales meledek kakaknya, "Biarin bian ngompol, kakak payah, nilai ulangan kakak tadi dapat lima.... !" kalau di biarkan bisa panjang daftar aduan yang di sampaikan ke saya... ^_^
- Tidak suka kegagalannya di kritik, Standar "baik" atau "buruk" anak adalah apa yang sudah disepakati/tidak di setujui oleh orang tua dan guru, ini juga berlaku pada anak saya, mereka sangat kritis sekali menerapkan standar ini terhadap sesama mereka, tak heran mereka suka mengkritik kegagalan saudaranya, atau meremehkan hasil karya kakak atau si adik, padahal mereka benci di kritik, seusia mereka lebih suka di puji dan dibanggakan.
Pertengkaran kakak adik meski alamiah tentu saja tidak boleh dibiarkan, cara terbaik mengatasi pertengkaran kakak adik yang saya lakukan terhadap anak-anak saya adalah mengajarkan kepada mereka bagaimana berkomunikasi yang baik jika mereka ingin menyampaikan protes atau rasa tidak suka, menyampaikan keluhan dan kemarahan diantara mereka, dan saya berusaha memahami perasaan yang mereka ungkapkan, jika mereka sudah marahan karena rebutan mainan saya akan mengajak mereka untuk membuat kesepakatan, atau mengambil tindakan untuk mengatasi keributan yang terjadi, biasanya saya akan menyimpan mainan yang dipeributkan oleh mereka sambil mengatakan "kalau kakak dan bian masih mau main ini, jangan berebut! terkadang saya juga memisahkan mereka satu dengan yang lain, saya akan ajak kakak atau adik untuk menjauhi saudaranya jika mereka sedang marahan, karena saya tau tidak baik buat mereka jika saling berdekatan, bisa-bisa nggak berhenti saling olok dan akhirnya si adik mewek atau bahkan si kakak yang menangis.
Tapi meski mereka suka ribut, saya tau mereka saling sayang dan sangat kompak, namanya juga anak-anak...., jika saya mengajak salah seorang dari mereka belanja ke warung nggak pernah lupa dengan saudaranya yang menunggu dirumah, dengan manis dan rayuan mautnya selalu berhasil membuat saya mengabulkan permintaannya untuk membeli jajanan buat saudaranya yang di rumah..., dan begitu juga kalau si kakak pulang sekolah agak lama dari biasanya karena terlambat di jemput oleh "ojeknya" pasti si adik cemas dan menunggu si kakak pulang sambil terus menatap pintu depan yang sengaja di buka agar bisa langsung kelihatan sewaktu kakaknya pulang ^_^ , begitu melihat kakaknya datang si bian langsung senyum-senyum senang sambil bilang " kakak...., lama kali pulangnya, bian kangen, kepikiran terus sama kakak..." , begitulah anak-anak saya..... :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H