Mohon tunggu...
Juli A. Ningtyas
Juli A. Ningtyas Mohon Tunggu... -

Seorang mahasiswa yang menghabiskan waktunya untuk belajar dan menulis apa yang menjadi minatnya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Selamat Datang di Era Eksponensial

1 April 2017   08:04 Diperbarui: 1 April 2017   08:11 1830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Menjamurnya bisnis yang berbasis teknologi atau biasa disebut startup, dapat dijadikan sebagai tolok ukur bahwa dunia sekarang sedang memasuki revolusi industri yang ke-4. Berbagai macam sektor kehidupan mulai dikuasai oleh perangkat lunak dan teknologi, mulai dari sektor yang menyangkut kehidupan primer hingga merambah kebutuhan tersier. Di awal tahun 2000-an, handphone dianggap sebagai kebutuhan tersier seseorang. Namun sekarang , handphone, atau lebih populer dengan jenis smartphone, menjadi kebutuhan primer masyarakat dunia.

Perangkat lunak akan menggeser industri tradisional dalam jangka waktu 5 sampai 10 tahun ke depan. Dalam jangka waktu yang cukup cepat inilah, kita harus cepat beradaptasi dengan pertumbuhan teknologi agar kita bisa bertahan hidup dan berkompetisi. Industri-industri tradisional di masa mendatang akan mengalami banyak keguncangan, sehingga harus beradaptasi dengan teknologi yang semakin mutakhir. Di masa mendatang, industri-industri yang berkembang sangat cepat justru industr-industri yang tidak memakan modal dan sumber daya yang banyak. Mereka akan terus tumbuh dengan mengandalkan kecanggihan teknologi dan perangkat lunak.

Sektor kehidupan yang bisa diambil contoh adalah bidang transportasi dan akomodasi. Kita tahu bahwa uber hanyalah sebuah perangkat lunak. Mereka tidak memiliki armada sendiri. Namun Uber kini sudah menjadi perusahaan taksi terbesar dunia. Begitu pula dengan Airbnb yang sekarang menjadi perusahaan perhotelan di dunia, walaupun mereka tidak memilki properti apapun. Perusahaan-perusahaan besar tersebut hanya mengandalkan perangkat lunak dan teknologi yang setiap hari selalu berimprove. Di tahun 2018 nanti, mobil autonom pertama di dunia akan diluncurkan untuk umum. Dua tahun berikutnya, sekitar tahun 2020-an, industri mobil otomotif akan mulai bergeser. Di tahun-tahun beikutnya, bisa jadi kita tidak akan memerlukan mobil pribadi lagi. Kita hanya perlu menelepon agar mobil datang menjemput kita dan membawa ke tempat tujuan. Kita tidak memerlukan lagi SIM apalagi harus mengendarai mobil sendiri, sehingga waktu dan biaya yang dikeluarkan bisa lebih efisien dan efektif. Lahan untuk tempat parkir juga dapat dialihfungsikan untuk hal-hal lain seperti keperluan pembuatan taman dan lain sebagainya. Semua itu berkat kecerdasan dari teknologi.

Dahulu, salah satu hal yang mencengangkan adalah ketika kecerdasan manusia bisa dikalahkan dengan hanya seperangkat komputer. Meskipun kita tahu bahwa komputer tersebut awalnya juga diprogram oleh manusia. Tapi bayangkan saja, ketika ada satu orang jenius, hanya berkutat dengan teori-teori tanpa pernah diimplementasikan dan dimanfaatkan untuk kepentingan dunia, orang tersebut akan ikut tenggelam bersama zaman yang sudah semakin meninggalkan kita. Hal tersebut akan sangat berbeda ketika si orang jenius ini bertemu dengan orang jenius lain dan bersama-sama  membuat suatu teknologi canggih dan bisa diimplementasikan. Teknologi-teknologi tersebut pada akhirnya dapat dimanfaatkan dan dipelajari oleh orang-orang di luar sana dan akan menciptakan beberapa pengembangan dan model yang disesuaikan dengan kebutuhan manusia di waktu dan tempat tertentu.

Komputer secara eksponensial menjadi lbh baik dlm mengerti dunia ini. Di Amerika Serikat, pengacara-pengacara muda sudah mulai kesulitan dalam mencari pekerjaan. Watson, adalah terobosan baru dalam hal ilmu pengetahuan. Ciptaan baru dari IBM ini dapat menandingi kemampuan manusia dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam bahasa alami. Tak terkecuali nasihat-nasihat hukum. Dalam hitungan detik, kita bisa mendapatkan saran-saran hukum mengenai hal-hal yang mendasar dengan keakuratan mencapai 90%. Keakuratan kinerja manusia diprediksikan hanya sampai 70%. Oleh karena itu, banyak orang berbondong-bondong memanfaatkan IBM Watson. Karea selain hal-hal mendasar tentang kehidupan, IBM Watson juga telah menolong perawat dalam mendiagnosa penyakit kanker, 4 kali lebih akurat daripada manusia. Tak hanya Watson, Facebook pun sekarang sudah menyediakan fitur yang dapat mengenali wajah lebih akurat daripada manusia. Dari hal-hal tersebut, kita dapat memprediksikan bahwa di tahun 2030, komputer benar-benar akan lebih cerdas daripada manusia.

Sebagian besar dari kehidupan kita telah dikuasai oleh teknologi. Tahun 2017 akan menjadi tahun-tahun gerbang era eksponensial. Generasi milenial lah yang akan banyak mengembangkan dan memanfaatkan teknologi ini di kehidupan mereka. Bahkan bisa jadi di masa masa yang akan datang, kehidupan generasi milenial akan benar-benar terintegrasi oleh robot dan komputer. Mengetahui hal ini, kita tidak boleh hanya diam saja atau selamanya bertidak hanya sebagai budak teknoogi. Memasuki era eksponensia ini kita wajib untuk mengakselerasi diri lebih cepat dan lebih tinggi lagi, minmal agar bisa beradaptasi. Bersikap sebijak-bijaknya dalam menggunakan teknologi adalah kuncinya.

Kekacauan di dunia akan makin marak di era eksponensial ini, diakibatkan oleh masyarakat tidak bijak dalam memanfaatkan teknologi komunikasi, dan tidak beradaptasi dengan baik dengan kecanggihan teknologi informasi. Kita juga harus berpikir bahwa hal-hal privasi kita mungkin saja akan sangat mudah diakses oleh sejuta umat di dunia, bahkan sangat memungkinkan untuk dijadikan obyek kejahatan dunia maya. Denga kecanggihan teknologi, risiko kriminalitas akan menjadi memasuki level yang lebih tinggi. Jika tidak ada gerakan antisipasi level tinggi, dunia akan semakin tidak stabil. Oleh karna itu, kesiapan, pengetahuan, dan kebijaksanaan menjadi suatu keharusan bagi setiap individu dalam menghadapi serangan-serangan berbagai sektor di era eksponensial ini. Kestabilan dunia juga tergantung dari seberapa cepat kita berakselerasi dan seberapa bijak kita menyikapi hal-hal yang akan terjadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun