pagi hari, dalam ruang kerja hanya mendengar keluhan2 kesal, jengkel n pasrah dari teman-teman kantor. mereka baru selesai menyelesaikan kerja mereka dan akan segera direview oleh atasan. se-gudang unek2 dikeluarkan sebelum detik2 menjelang review, dan aku yang "nyasar" kerja hari itu hanya bisa cengar-cengir saja, karena mood sedang tak baik akibat dari hal yang sama, orang yang sama.
mereka kesal, namun juga takut dan tegang. mereka merasa tak mendapat "apresiasi" yg baik dari seseorang meskipun kerja mereka baik dan benar, bahkan mereka yakin hanya omelan yang akan mereka dengar (nyatanya itu terjadi dan mau tak mau aku jadi ikutan dengar deh). bahkan resign, dipecat, dll mereka pun seolah sdh siap krn itu yg mereka harapkan (sepertinya). mengapa mereka bisa begitu? apakah salah atasan atau mereka? tak tau siapa yang salah, tapi jika kedua pihak saling menghargai, saling mendukung n penuh perhatian maka takkan ada ocehan2 itu, takkan ada keinginan tuk keluar.
yang pasti, jika ia marah, aku anggap angin lalu, jika memang salah maka akan kuperbaiki, kecuali jika itu memang salahnya namun aku yang disalahkan (itupun terjadi) kesal setengah hidup deh.. tp untung aku sedang belajar jurus sabar dan berhasil sabar untuk mendengar hal-hal yang tak kuinginkan.
atasan dan bawahan harusnya diperlakukan sama, mereka yang dibawah pimpinanmu akan menghargaimu jika kamu juga menghargai mereka dan mengapresiasi baik kerja mereka, tak ada mereka saat ini maka bisa saja kerja yang kamu pimpin berakhir, jikapun berlanjut maka akan berakhir sama jika tak ada perubahan tuk saling mengerti.
so, siapapun kamu, apapun jabatanmu, pekerjaanmu, dll tak perlulah berusaha menjadi yang paling ditakuti agar kamu dihormati, tapi berusahalah menjadi orang yang paling dicintai, dengan begitu mereka akan menghormatimu dengan sepenuh hati.
Bukan berusaha menjadi siapa yang paling ditakuti tapi berusahalah menjadi yang paling dicintai (Jing Si Aphorism, Master Cheng Yen)
-Juls-
