Mohon tunggu...
juliana santy
juliana santy Mohon Tunggu... -

ingin menulis sesuatu yang dikatakan oleh hati..

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Haruskah marah?

15 Mei 2010   10:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:12 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

sore hari saat pulang kantor bersama teman, kita menyeberangi jalan tebet yang macet amat sangat tuk kembali ke kantor, namun saat menyeberangi jalan yg macet tersebut, sebuah mobil yg kami lewati terus maju hingga bempernya terus "mencium" kakiku,,
entah sopir dari planet mana ini, sudah tau ada orang nyeberang, sudah tau macet tak bisa maju lagi, tapi sengaja maju. tapi entah kenapa aku tak bisa marah, hanya melihatnya dengan pandangan sebal.
tapi kenapa malah aku yg dimarahin teman? "lu ditabrak gitu kenapa ga marahin orangnya sih!", aku hanya bisa tertawa dan bilang "uda, cuman lihatin tuh orang aja (toh gw ga kenapa2 cuman kena kaki)" dibalas lg "mata lu sipit gimana bisa keliatan klo lagi "plototin" tuh orang", karena kehabisan kata2 tuk menjawab hanya bisa tertawa..
aku sering mengendarai mobil, yang pasti dari sini aku belajar tuk memiliki rasa empati terhadap orang sekitar kamu saat kamu mengendarai kendaraan, jangan sampai kamu merugikan dan mencelakakan orang lain, termasuk jika aku marah saat itu, aku hanya merugikan diriku karena kesalahan orang lain. jadi teringat, dulu di jalanan ada seorang bapak2 yang marah dengan motor yg melaju, entah kenapa alasannya, lalu dia melempar kantongnya dan bajunya, namun pengendara motor berhasil kabur alhasil pengendara motor lain yang tak tau apa2 jadi korban deh, baju yang ia lempar pun menyangkut di ban motor tersebut, sehingga pengendara tersebut harus bersusah payah melepaskan baju yg tersangkut di bannya. untung saja pengendara tersebut tak terjatuh ketika baju itu tersangkut. kemarahannya karena kesalahan motor pertama telah membuatnya merugikan orang lain.
jadi kendalikan emosimu, jangan membuat dirimu mencelakakan orang sekitarmu..
-Juls-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun