Mohon tunggu...
Jullia Farah Fadillah
Jullia Farah Fadillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Positano: Desa di Tepi Tebing

15 Mei 2023   13:30 Diperbarui: 15 Mei 2023   13:37 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dilihat dari laut, Positano diatur dalam panorama warna vertikal yang menakjubkan; hijau dari Monti Lattari, putih, merah muda, dan kuning dari rumah-rumah Mediterania; abu-abu keperakan dari pantai berkerikil dan tebing batunya; dan birunya laut. Positano memiliki tata letak kota yang unik. Positano adalah kota pejalan kaki (dengan banyak anak tangga), dan rumah-rumahnya yang cantik berwarna pastel serta banyak bunga membuatnya sangat indah. 

Dulunya hanya desa nelayan biasa yang terletak di atas tebing. Bangunan-bangunan di sini tersusun vertikal, dengan hamparan laut di depannya. Tak hanya menyuguhkan pemandangan alam yang menawan, Positano juga menawarkan pengalaman melalui bangunan tua bersejarah dan suasana yang tak terlupakan. 

Dilihat dari berbagai sudut pandang, desa nelayan yang kini berubah menjadi tempat wisata yang memanjakan mata, Positano bak surga. Kota penuh warna yang terletak di tepi tebing ini memiliki tata kota yang unik. Berada di atas tebing, bangunan-bangunan di sini tersusun secara vertikal. 

Bangunan-bangunan di sana kebanyakan memiliki sejarah jika dilihat dari rumah-rumah khas Mediterania. Selain memiliki pemandangan kota yang menawan, Positano memiliki pantai terluas di pesisir Amalfi. Laut biru, pasir putih, tebing dan bebatuan abu-abu keperakan, tebing hijau, langit biru, bahkan lampu kota di sana seperti lukisan unik. Selain bersantai dan berenang di pantai, jalur pendakian di tebing dengan pemandangan yang menakjubkan juga bisa menjadi pilihan; jalur pendakian paling populer di sana disebut Jalan Para Dewa.

Positano bukan hanya tentang keindahan alam. Tapi itu juga sejarah yang bercampur dengan zaman modern, yang menjadi daya tarik utamanya. Cara terbaik untuk berkeliling adalah dengan berjalan kaki, karena sebagian besar kota merupakan zona pejalan kaki. 

Tangga berkelok-kelok disebut Seribu Langkah, dan jalan utama mengarah ke bawah melalui kota ke pantai. Dengan begitu Anda bisa mengunjungi bangunan bersejarah yang terletak di tengah kota yang wajib dikunjungi. Bangunan berwarna kuning berupa gereja bernama Santa Maria Assunta ini merupakan bangunan tua yang sudah ada sejak abad ke-10. Meski gereja ini terlihat sederhana dari luar, Santa Maria Assunta memiliki desain interior yang bernilai seni tinggi. 

Suara alam, seperti ombak, serta aktivitas penduduk dan turis akan memberikan perasaan tersendiri. Tidak perlu heran; Meski ramai dikunjungi wisatawan, Positano tetap memberikan suasana alam yang tak terlupakan. Mulai dari suara deburan ombak, angin yang berhembus, suara burung yang terbang melintasi langit, hingga suara kapal, aktivitas warga akan menimbulkan kesan yang tak terlupakan. 

Tidak hanya memberikan pengalaman yang menyenangkan, Positano juga memberikan pelajaran sejarah melalui bangunan yang ada. Tempat yang indah, seperti surga, tercipta dengan menggabungkan dua elemen di satu tempat sekaligus. Alamnya masih terjaga, dan sedikit nuansa urban akan terasa karena ramainya wisatawan, namun tetap melekat pada bangunan-bangunan dengan unsur tradisional dan budaya yang masih terjaga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun