Akhir tahun 2019 lalu, saya membeli 13 menu favorit dari merk-merk minuman kekinian yang populer di Jakarta, untuk saya kirim ke lab (SIG laboratory) karena saya ingin mengetahui: 'Berapa sih kandungan energi (kalori) dan gula dalam minuman-minuman kekinian?'
Sejak 2017 sampai tepat sebelum pandemi ini, banyak sekali bermunculan merk-merk dan jenis-jenis baru dari #MinumanKekinian. Sampai rasaya, kalau sedang di jalan, kemanapun mata menoleh pasti ada saja kedai minuman kekinian.Â
Minuman kekinian yang saya maksud adalah SSB/Â Sugar-Sweetened Beverage seperti kopi kekinian, frappe dan sejenisnya, thai tea, boba, minuman yogurt, dan minuman rekreasional lainnya.
Trend minuman kekinian ini kalau saya perhatikan, meroket pesat seiring dengan melambungnya trend franchise yang marak sekali belakangan ini. Saya sudah agak lupa siapa yang awalnya memulai trend ini. Seingat saya awalnya Kopi Tuku, lalu muncul Kulo dan Janji Jiwa, lalu Kopi Kenangan, dan sebagainya. Namun yang pasti, sekarang ini banyak sekali kenalan saya dari teman, saudara, sampai dokter gigi saya, yang ikut membuka gerai minuman kekinian.
Pertanyaan Langganan
Langganan katering sehat saya juga belakangan ini sering menanyakan pada admin kami:
'Kalau lagi diet, boleh gak sih minum boba?'
'Berapa sih kalori/ kandungan gula dalam minuman A'
Sayangnya, kalau kita cari di Google, tidak ada informasi yang credible mengenai kandungan nutrisi dari produk-produk dan merk-merk minuman kekinian yang ada di Jakarta. Kita hanya bisa 'mengira-ngira' dengan melihat kandungan nutrisi dari minuman sejenis yang ada di luar negeri.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!