Mohon tunggu...
Julius Sanjaya
Julius Sanjaya Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

terlahir untuk terus belajar dari apa yang dapat ditemui.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Relasi Antarmanusia menurut Sartre

3 Oktober 2014   03:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:34 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Hakikat hubungan atau relasi antar manusia menurut Sartre adalah dihasilkan dari konflik. Konflik menjadi inti dari relasi inter-subjektif. Konflik terjadi karena aktifitas kesadaran yang khas, yakni menidak. Aktivitas ini berlangsung setiap kali terjadi perjumpaan antara kesadaran-kesadaran. Setiap kesadaran mau mempertahankan subjektivitasnya sendiri dan menjadi pusat dunia. Di sini, kesadarankuku tidak mau kalau aku dijadikan objek bagi orang lain. Sebaliknya, kesadaran lain juga menjadikan diriku menjadi obyek baginya. Dari hal ini, bisa dikatakan bahwa dalam setiap perjumpaan kesadaran saling berusaha untuk menjadikan yang lain obyek bagi dirinya sendiri, maka yang terjadi adalah dialektika subjek-objek.

Dengan demikian, Sartre sendiri menyadari, bahwa setiap saat kesadaranku itu sedang diperhatikan orang sebagai objek. Sartre memberikan contoh mengenai Tom si pengintip.  Tom mengintip ruangan dari lubang kunci. Tom menyadari hal-hal yang ada di dalam ruangan itu. Akan tetapi, Tom tidak menyadari bahwa ada orang lain yang ada di belakangnya yang menjadikan Tom sebagai objek. Hubungan antar manusia itu dikonkritkan dan disimbolkan dengan tatapan (“le regard”). Dengan memandangku, subyek lain merampas adanya subyek daripadaku, ia membinasakan subyektivitasku (“pour-soi”). Aku direndahkan sehingga terbekulah otonomi dan kebebasanku menjadi “entre-soi”. Maka, manusia yang satu selalu merupakan ancaman bagi yang lain.

Alex Lanur,”Relasi Antar Manusia Menurut Jean-Paul Sartre”, Jurnal Filsafat Driyarkara, Th XXVIII no. 4/2006,  41-49

Lavine T. Z, Sartre Filsafat Eksistensialisme Humanis, Jendela, Yogyakarta, 2003, 102

Anton Bakker, Antropologi Metafisik, kanisius, Yogyakarta, 2000, 254.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun