Sendiri dan menyendiri lagi saat hujan jatuh
 Ketenangan yang sangat kunantikan
Hirup harum hujan sembari ke hutan
Memberikan arti hidup
Semua tak akan abadi, riuh hujan menutup jejak
Jejak setahun aku berlari
Hujan menyimpan semua cerita yang pernah berlabuh
Berlabuh kepadaku yang tak pandai meniti sejarah
Gemetar tubuh mendaki bukit, membopong kayu api
Kaki tergelincir di  tanah yang basah
Terus merenung tak ada keluh-kesah
Langkah kaki berlumpuran membuat aku sadar
Hidup tak semanis harapan, tak pula seindah mimpi
Saat hujan aku merasakan artiku hidup
Aku akrab dengan hujan  yang jatuhnya keras
Apalagi kalau sedikit melambat
Seakan-akan seirama dengan decak langkahku pulang
Langkahku yang mengerti bahasa hujan
Pulang ke rumah kayu, menepuk dada pahami  hidup
 Hujan sahabatku, hujan guruku
Hujan dengan bahasanya  menjadi  niat batinku
Tuk tetap tenang menghadapi kepahitan hidup
Kepahitan yang nantinya kan pudar, buatku bersabar
Laksana  Imanku yang kuat  berseri
Tak kupaksa alam dengan inginku
 Kesempatan semesta menata diriku
Berjuang agar dapat hidup mapan.