Keberhasilan mengangkat daya tarik dan keunikan kebudayaan mereka melalui industri musik sebagai instrumen soft power melahirkan globalized localism.Â
Menurut Korean Foudation tahun 2005 fans K-pop atau biasa disebut Kpoper sebanyak 35 juta orang - tersebar di 86 negara. K-pok memberikan kontribusi sangat besar terhadap pendapatan negara Korea selatan.
Kesimpulannya adalah mendorong industri musik dengan SDM yang berkualitas, budaya musikal serta dukungan dana ternyata bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi suatu masyarakat.Â
Cara-cara konvensional yang lebih mengandalkan keindahan alam bukanlah satu-satunya jalan. Industri musik juga memliki potensi sangat besar dan Korea selatan berhasil membuktikannya untuk kita semua.
Menuju Pembangunan Berbasis Green Economy
Krisis air bersih akibat kemarau panjang menyebabkan kerbau mati mengenaskan yang terjadi di Moa bagian timur juga menjadi perhatian pejabat negara di Maluku beberapa waktu lalu.Â
Terkait dengan persoalan itu Walikota Ambon Richard Louhenapessy pun pernah angkat bicara. Menurutnya, hutan di ambon harus dijaga untuk menekan terjadinya peningkatan suhu bumi yang kini melanda Ambon.
Pandangan yang sama juga disampaikan Kepala Dinas Kehutanan Maluku Sadly Li bahwa emisi rumah kaca secara global dirasakan di Maluku seperti adanya peningkatan permukaan air laut, gempa bumi, banjir, dan tanah longsor.Â
Eksploitasi sumber daya alam secara masif akibat desakan pembangunan menyebabkan perubahan iklim dan pemansan global. Kondisi itu kini terjadi di Ambon dan wilayah lainnya di kawasan Indonesia timur.
Untuk lebih jelasnya baca link di bawah ini:
KBR Ambon, 16 Ribu Hektar Hutan di Maluku Rusak Tiap Tahun, Jumat 12 Juli 2013, [diakses pada 01 Januari 2019].