Eksistensi di Media Sosial Membawa Banyak Rezeki

Semakin banyak foto atau video menarik yang kita unggah di akun media sosial kita, semakin tinggi eksistensi kita di media sosial. Semakin banyak ‘follower’ pada akun media sosial kita, maka semakin besar peluang rezeki itu datang kepada kita.

                                                   

Dalam berbagai media sosial saat ini, sering sekali saya menemukan orang – orang yang senang untuk membagikan informasi seputar aktifitas mereka. 

Mulai dari saat bangun tidur, sarapan pagi, berangkat bekerja, makan siang, meeting, pulang kerja, makan malam sampai saat menjelang tidur. Hal ini mungkin dilakukan oleh para pengguna media sosial untuk menunjukkan kesukseksan, prestige atau sekedar berbagi kebahagiaan yang mereka alami kepada orang lain.

Pada dasarnya manusia ingin diperhatikan. Sebagai mahkluk sosial, manusia memerlukan manusia atau orang lain untuk menjalani hidup. Seorang penemu Facebook, yaitu Mark Zuckerberg menyadari hal tersebut, dan melihat bahwa manusia ingin berinteraksi sebagai sesama manusia. Selain Facebook, Instagram merupakan media sosial yang juga ramai digunakan orang pada saat ini. Faktanya, Indonesia merupakan negara ke-4 (empat) pengguna Facebook dan Instagram terbesar di dunia.(CupaNation, 2019)

Para  pengguna Instagram sangat beragam, mulai dari mereka yang menggunakan akun untuk membagikan foto dan video keseharian mereka sampai dengan mereka yang ingin mempromosikan produk dagangan mereka dengan cara memposting foto atau video iklan. 

Semakin banyak foto atau video menarik yang kita unggah, maka semakin banyak orang yang mengenal pemilik akun tersebut dengan begitu semakin banyak juga orang yang akan mengikuti akun tersebut. Pengguna akun instagram yang sudah memiliki banyak ‘follower’ dan eksis di instagram dikenal sebagai selebgram.

Seorang selebgram diharapkan dapat menjadi influencer bagi orang – orang yang mengikuti akun instagram mereka sehingga banyak perusahaan atau pemasar yang ingin bekerjasama atau meminta mereka untuk mempromosikan produk dan hal ini merupakan suatu keuntungan atau rezeki bagi selebgram tersebut. 

Namun sama halnya dengan seorang selebritis banyak orang yang ingin mencari tahu lebih jauh mengenai kehidupan pribadi mereka, sehingga batas – batas privasi pun menjadi kabur atau bisa menjurus pada pelanggaran privasi. 

Dengan banyaknya foto atau video mengenai keseharian seseorang maka bisa menjadi sumber informasi bagi orang – orang yang ingin melakukan kejahatan atau orang – orang yang memiliki maksud tertentu.

Jadi, apakah eksistensi di media sosial membawa rezeki?atau bisa jadi sebaliknya?