Mohon tunggu...
Julistya
Julistya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Garut

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jenjang Dewasa sampai Lansia Melakukan Live Mandi di Tiktok Termasuk Masalah Sosial?

11 Juni 2023   23:16 Diperbarui: 11 Juni 2023   23:24 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Remaja, Dewasa, dan bahkan Lansia yang melakukan Live di Tiktok dengan melakukan mandi atau siram air sesuai dengan Gift yang diberikan oleh viewers, termasuk ke dalam permasalahan sosial?

Maraknya penggunaan aplikasi Tiktok di dunia maya memang sudah tidak bisa dipungkiri lagi. Ramai masyarakat berbondong-bondong membuat konten di aplikasi tersebut, karena jika viewers atau jumlah tayang dan juga followers yang dimiliki sebuah akun itu banyak, maka akan mendapatkan pendapatan yang banyak juga dari akun tersebut. 

Selain membuat konten melalui unggahan video, Tiktok juga menyediakan fitur Live Tiktok. Dimana fitur tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengobrol santai dengan para followers, atau tempat berjualan, bahkan sampai dijadikan sebagai tempat mengemis? Belakangan ini dunia maya diramaikan dengan maraknya orang yang melakukan segala hal sesuai dengan patokan Gift (hadiah yang dapat diuangkan) yang telah ditetapkan oleh pengguna akun atau yang melakukan Live tersebut.

Banyak yang rela melakukan mandi air di tengah malam, mandi lumpur, dan lain sebagainya. Itu semua mereka lakukan demi mendapatkan Gift dari seseorang atau dari penonton Live tersebut, istilah lainnya bisa dikatakan seperti mengemis untuk mendapatkan sesuatu, yaitu Gift. Rela kedinginan, menggigil, bahkan mandi menggunakan lumpur agar untuk mendapatkan sebuah Gift yang nantinya bisa dicairkan dalam bentuk uang. 

Fenomena yang terjadi tersebut apakah dapat dikatakan dengan permasalahan sosial? Tentu saja. Melakukan hal tersebut dengan sengaja agar mendapatkan belas kasiha dari orang alin itu bisa juga disebut dengan pengemis. Karena seorang pengemis merupakan orang yang selalu mengrapkan belas kasihan dari orang lain, serta tidak menutup kemungkinan bahwa seorang pengemis itu ternyata mempunyai tempat tinggal yang tetap.

Pengemis merupakan kantong kemiskinan yang hidup di lingkungan. Hal ini dapat terjadi karena faktor ekonomi dan juga kebutuhan hidup yang semakin mendesak. Dampak yang ditimbulkan dari pengemis yaitu mengganggu keindahan lingkungan hidup, menimbulkan gambaran buruk bagi bangsa, mencipatkan sauna akan ketidak amanan dan ketertiban, mencipatakan kehidupan malas dan bodoh.

Kemiskinan merupakan kendala dalam masyarakat ataupun dalam ruang lingkup yang lebih luas. Kemiskinan dapat menjadi masalah sosial, karena ketika kemiskinan mulai mewabah atau bertambah banyak maka angka kriminalitas kemiskinan sebagai pangkal penyebab masalah sosial dan ekonomi.

Selama akar persoalan tidak teratasi, 'ngemis' dalam berbagai bentuk lain akan terus bermunculan. Selain itu, para penikmat konten jangan memberikan apresiasi, atensi atau membiarkan para pembuat konten yang mengarah pada kegiatan eksploitasi atau ngemis online. Kalau menemukan konten semacam itu bisa dilaporkan atau setidaknya jangan didukung.

Salah satu solusinya, stop memberi gift pada konten ngemis online seperti itu. Mengemis online itu kan mendapat keuntungannya dari Gift. Maka kalau kontennya tidak mendidik, kita tidak perlu memberi gift kepada mereka. Kalau kita tahu ada konten yang sifatnya eksploitasi, segera laporkan saja ke pihak yang berwenang saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun