Mohon tunggu...
julio purba kencana
julio purba kencana Mohon Tunggu... Lainnya - Hanya orang di persimpangan kiri jalan

kunjungi website pribadi penulis di fenestrapost.com website ini berisi tulisan-tulisan tentang anti radikalisme

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peduli dengan Negara Lain Boleh Asal Jangan Lupa dengan Negara Sendiri

17 Februari 2024   23:50 Diperbarui: 17 Februari 2024   23:50 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI (FOTO:nu.or.id)

Dunia saat ini sedang kacau, perang dan konflik antar negara-negara besar sedang melanda separuh bagian dunia. Misalnya perang Rusia-Ukraina, konflik hamas dan israel yang melibatkan palestina hingga perebutan titel negara super power antara China dan Amerika. Konflik antar negara-negara tersebut cukup menyita perhatian dunia terutama terkait dengan korban jiwa yang tidak bersalah dalam konflik tersebut juga ikut menjadi korban. Peperangan dan konflik yang sedang terjadi menggugat hati nurani kita semua. Salah satu contohnya adalah peperangan yang terjadi antara israel-palestina yang memakan banyak korban jiwa. Hal ini tentu sangat menggugah hati nurani kita semua terutama negara kita Indonesia. Selain karena hubungan yang terkait dengan kehidupan beragama ternyata hubungan negara Indonesia dan Palestina juga sangat erat di bidang politik luar negerinya.

Kepedulian terhadap negara lain yang sedang menderita memang tidak ada salahnya.

 Namun kita juga jangan lupa di negara kita sendiri masih banyak sekali permasalahan yang menyangkut kemanusiaan dan memerlukan perhatian lebih.misalnya saja seperti kasus penembakan demonstran di seruyan, tragedi kanjuruhan, kasus tiga petani di banyuwangi, hingga sengketa di tanah Rempang dsb. Permasalahan-permasalahan ini saya paparkan supaya kita tidak lupa bahwa masih banyak permasalahan yang belum selesai di negara kita. Hal ini juga menjadi kritik bagi kita semua supaya kita juga dapat memahami dengan seksama bagaimana kita dapat membantu Mereka yang ada di palestina. Sementara kita sendiri masih banyak permasalahan yang masih atau belum terselesaikan sama sekali. Peduli kepada negara lain boleh sebagai bentuk solidaritas kita sebagai sesama manusia, akan tetapi jangan lupa dengan negara sendiri.

Akan tetapi kebanyakan dari kita malah sibuk memikirkan negara lain ketimbang suaminya di negara Indonesia. Mereka lebih suka melihat dan bermain di luar ketimbang tinggal dan membersihkan rumahnya sendiri. Ada banyak faktor yang menyebabkan kebanyakan dari kita lebih memilih peduli kepada negara lain ketimbang bangsanya sendiri. berikut saya paparkan beberapa alasan yang menjadi penyebabnya. Adapun faktor-faktornya adalah sebagai berikut; pertama sikap apatis karena ketidakjelasan hukum di negara kita, kekecewaan terhadap kebijakan pemerintah, hingga pemikiran yang penting saya aman. 

Hal ini membuat kita berpikir kembali tentang jati diri sebagai suatu bagsa yang terdiri dari keberagaman. Keadaan ini juga memunculkan pertanyaan di dalam benak kita semua apakah kita dapat terus bertahan sebagai suatu bangsa jika tidak ada kepedulian terhadap sesamanya sebagai satu bangsa. 

Risalah ini menjadi kritik bagi kita semua supaya kita dapat kembali berpikir dan peduli terhadap sesama kita di negara kita sendiri. Setelah kita kompak sebagai satu bangsa barulah kita menjalarkan kepedulian kita kepada bangsa lainnya sebagai sesama manusia. Janganlah banyak bicara tentang kemanusiaan, apabila saudara sebangsa dan setanah air masih menderita. Janganlah banyak menghujat yang lain tetapi lupa untuk introspeksi diri. Kemanusiaan akan benar-benar tercipta dari mereka yang benar-benar tulus kepada sesama, dan bukan sekedar ikut-ikutan. Namun itulah realita yang sedang terjadi di negara kita tercinta. Kita sibuk mengkritik orang lain namun lupa berkaca pada diri sendiri

Oleh karena itu, mari kita bersama-sama membangun kepedulian kita sebagai satu bangsa yang saling peduli dan mencintai. Dengan kepedulian dan rasa saling memiliki yang kuat kita dapat bersatu melawan apapun yang mengancam bangsa kita. Setelah kita menjadi bangsa yang kuat dan saling mencintai barulah kita dapat membagikan cinta kita kepada negara lain sebagai sesama manusia. Di dalam hal ini kita perlu belajar dari semut yang saling membantu sebagai satu koloni. Kemanusiaan di dunia dapat terwujud apabila kita mulai memanusiakan sesama kita di negara kita sendiri, seperti; orang-orang kecil, kaum marginal, dsb. Namun kemanusiaan akan tetap menjadi mimpi bagi kita semua apa bila kita tetap bersikap apatis dengan bangsa kita sendiri. Untuk itu, mari bersatu dalam kebersamaan dan rasa memiliki sebagai satu bangsa yaitu bangsa Indonesia. sekali lagi jangan lupa dengan negara sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun