Mohon tunggu...
julio purba kencana
julio purba kencana Mohon Tunggu... Lainnya - Hanya orang di persimpangan kiri jalan

kunjungi website pribadi penulis di fenestrapost.com website ini berisi tulisan-tulisan tentang anti radikalisme

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sebuah Refleksi Kritis atas Kampanye di Kampus

31 Agustus 2022   20:10 Diperbarui: 31 Agustus 2022   20:16 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (foto: kompas.com)

Ketika kita berdiskusi tentang pemilu dan kampanye sudah pasti banyak hal yang akan kita temukan di dalamnya. Mulai dari politik uang atau money politics, politik identitas, hingga politik adu domba yang sudah ada sejak penjajahan belanda. 

Semua strategi kotor yang digunakan dalam pemilu dan kampanye itu membuat dunia politik terlihat sangat kotor dan suram. Dalam dunia politik yang seperti ini masyarakat biasa hanya menjadi  alat oleh yang digunakan oknum-oknum tertentu untuk memperoleh kekuasaan.

Masyarakat biasa yang masih awam di dunia perpolitikan ini seharusnya mendapatkan edukasi serta arahan dari para kaum cendekiawan dan akademisi. 

Sudah menjadi tanggung jawab moral bagi kita sebagai kaum cendekiawan dan akademisi untuk mengedukasi masyarakat terutama generasi muda. Untuk itu, kampus yang memang dipenuhi oleh generasi muda yang suatu saat nanti menjadi penerus bangsa menjadi lahan yang sangat cocok sebagai tempat pembentukan pemimpin bangsa yang berkualitas.

Akan tetapi, jika kampus yang seharusnya menjadi tempat sakral tempat mendidik para penerus bangsa diizinkan untuk menjadi lahan kampanye. Maka hancurlah bangsa, hancurlah generasi yang seharusnya menjadi harapan bangsa serta hancurlah kepercayaan masyarakat kecil yang butuh perlindungan. 

Bagi saya kampus adalah sebuah tempat yang tidak tersentuh oleh berbagai macam problematika negara. Atau lebih tepatnya kampus adalah sektor perlawan terakhir terhadap tirani pemerintah. Untuk itu, sudah seharusnya sikap netral yang ada di dunia akademisi dan kampus tetap dijaga.

Oleh karena itu, sudah sewajarnya kampanye di kampus tidak dapat dibenarkan. Walaupun dalam undang-undang tidak terdapat aturan mengenai kampanye di kampus. Namun tidak semua yang tidak tertulis itu berarti boleh untuk dilakukan. Jika mentalitas seperti ini tetap dipertahankan, maka tidak heran jika Indonesia sampai sekarang tidak pernah menjadi negara maju

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun