Mohon tunggu...
julio purba kencana
julio purba kencana Mohon Tunggu... Lainnya - Hanya orang di persimpangan kiri jalan

kunjungi website pribadi penulis di fenestrapost.com website ini berisi tulisan-tulisan tentang anti radikalisme

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Wanita di Mata Bhisma Dewa Brata

27 Agustus 2022   12:44 Diperbarui: 28 Agustus 2022   13:24 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (foto:kompasiana.com)

Dewasa ini peran Wanita dan pria sudah tidak seperti zaman sebelum emansipasi Wanita. Zaman sekarang kaum Wanita juga sudah mulai mengambil peran yang sama dengan perang yang dimiliki oleh kaum pria. Bahkan tidak jarang di sebuah perusahaan peran pemimpin sudah diisi oleh kaum Wanita. Akan tetapi, keadaan ini masih belum disadari oleh Sebagian orang yang membenci kaum pria dan menganggap budaya patriarki masih menguasai dunia zaman ini.

Orang-orang ini menganggap bahwa sebagian besar atau bahkan semua pria mendominasi hampir setiap aspek kehidupan manusia. Padahal dalam kenyataannya, orang yang terbelakang di sekolah adalah pria, orang yang menjadi narapidana kebanyakan adalah pria, orang yang mati di peperangang adalah pria. Fakta ini membuktikan bahwa tuduhan yang dilontarkan oleh Sebagian orang yang tidak menyukai pria. Mereka menjadikan beberapa pria sukses sebagai contoh dominasi pria padahal dalam kenyataannya fakta seperti ini tidak dapat dibenarkan. Karena menjadikan Sebagian pria untuk mengatakan dominasi pria secara keseluruhan.

Keadaan ini sama seperti kisah dalam dunia pewayangan dan epos mahabarata. Dimana Dewi Amba sangat membenci Bhisma Dewabrata karena menolak cintanya. Dewi Amba bahkan bersumpah sebelum kematiannya ia ingin menitis menjadi orang yang membunuh Bisma. Padahal Bhisma tidak pernah membenci Dewi Amba, ia hanya menjaga sumpah yang telah diucapkannya sebagai seorang pria.

Namun sampai pada kesudahannya ternyata Bhisma sangat mencintai Wanita. Hal ini nampak dari kepasrahannya mati di tangan Srikandi yang ternyata adalah titisan Dewi Amba. Dalam pandangan seorang Wanita Bhisma mungkin dianggap seorang pria yang pengecut karena tidak mau menerima cinta tulus dari seorang Wanita. Akan tetapi tidak banyak yang mengerti bahwa tidak ada pria di dunia ini yang lebih mencintai Wanita selain Bhisma Dewabrata. Bhisma bersumpah tidak menikah karena seorang wanita. Pandawa bisa menang  dalam perang di padang kurusetra karena Bisma tidak ingin melawan Wanita. Bahkan kehilangan tahta sebagai seorang putra mahkota di Hastinapura karena Wanita. Tidak ada di dunia ini yang lebih mengerti arti sakit karena Wanita selain Bhisma Dewabrata. Namun sampai pada kesudahannya ia tetap mencintai dan menghormati Wanita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun