Kerajaan Joseon (1392-1910)
Yi Seong-gye yang mendeklarasikan dirinya sebagai raja dari Kerajaan Joseon, juga mengganti namanya menjadi Raja Taejo yang kemudian memindahkan ibukota kerajaan dari Kaesong menuju Hanseong (wilayah Seoul sekarang). Raja Taejo juga membangun Istana Gyeongbok yang berfungsi sebagai tempat kediaman dari raja Joseon selanjutnya.
Kerajaan Joseon memiliki filosofi Konghucu sebagai agama negara, dibandingkan agama Buddha. Kerajaan Joseon juga memiliki pengaruh besar pada ekonomi atau bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan di kawasan Asia Timur pada masa itu.
Yang mana masa ini dipimpin oleh Raja Sejong yang Agung (1397-1450), Seojong adalah salah satu raja terbesar pada sejarah panjang korea, karena berjasa dalam penciptaan aksara hangeul, aksara ini masih digunakan hingga sekarang, baik itu oleh Korea Selatan atau Korea Utara.
Kemunduran Kerajaan Joseon
Tahun 1592, Jepang dibawah kekuasaan Hideyoshi Toyotomi melakukan invasi ke Wilayah Korea. Kemudian meletus dan terjadi “Pengepungan Busan” pada 24-25 Mei. Invasi yang dilakukan Jepang ke Korea ini, juga dikenal dengan nama “Perang Imjin”.
Yang merupakan salah satu konflik peperangan terbesar yang pernah ada pada sejarah Asia Timur. Tentara Jepang dengan penggunaan teknologi senjata apinya membuat tentara Joseon ditaklukan dengan mudah.
Sayangnya pada wilayah laut, Jepang memiliki kendala yang besar. Pada suatu peperangan tentu diperlukan pasokan makanan dan persenjataan untuk mendukung peperangan.